INDORAYA – Bazar buku kembali hadir di Kota Semarang. Big Bad Wolf Books (BBW) bakal memamerkan ribuan koleksi buku di Queen City Mall Semarang mulai 11 hingga 26 November 2023.
Presiden Direktur BBW Indonesia, Ulil Silalahi mengatakan, bazar buku ini menghadirkan sekitar 1.000 buku, baik buku internasional hingga penerbit lokal. Ribuan koleksi buku ini bakal dipamerkan secara bergantian setiap harinya.
Dia menjelaskan, koleksi buku ini dijual dengan harga terjangkau mulai dari Rp 30 ribu. Di sisi lain, ada juga flash sale pada akhir pekan, di mana pengunjung bisa mendapat buku hanya dengan Rp 100.
“Koleksi buku luar, kita hadirkan langsung dari America dan UK (United Kingdome). Kemudian di pekan weekend akan ada flash sale, hanya Rp100 rupiah sudah dapat buku. Dan ada unbelievable, beli buku mulai Rp30 ribu,” katanya.
Menurut Ulil, digitalisasi yang berkembang semakin masif menjadikan buku fisik kian ditinggalkan oleh masyarakat. Terlebih pembaca milenial lebih banyak tertarik dengan gawai dan teknologi.
Oleh sebab itu, bazar buku Internasional BBW ini diharapkan dapat menggaet pembaca masa kini yang sudah akrab dengan teknologi. Selain itu juga bertujuan meningkatkan minat baca masyarakat.
“Ini upaya kita mencitapak literasi dan meningkatkanya meenjadi kebiasaan. Ini (BBW) adalah perpustakaan terbesar di dunia yang hadir di Semarang,” katanya.
“Dan dari empat blok buku, paling banyak dan besar ada di blok satu yang khusus bacaan anak-anak. Mereka (anak-anak) sedini mungking harus kita dukung dan fasilitasi,” tandas Ulil.
Saniatul Afifah (33), salah seorang pengunjung, mengaku sudah lima kali mengunjungi pameran buku Internasional BBW yang diadakan di Kota Semarang dalam beberapa tahun belakangan ini.
Di sana ia ingin mencari buku yang berisi kisah bergambar tanpak teks tentang bumi, hewan, dan lingkungan. Buku itu diperuntukkan untuk dua anaknya yang masih di bawah lima tahun dan belum bisa membaca alfabet secara baik.
“Iya (banyak buku bergambar), salnya anak saya masih di balita semua. Paling gede 3 tahun. Jadi ini (buku bergambar) sebagai pematik awal. Biar jadi kebiasaan dulu, terbiasa pegang buku, baca buku,” kata Saniatul Afifah.