INDORAYA – Mendekati pesta demokrasi tahun 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang tengah melakukan berbagai persiapan untuk mewujudkan Pemilu tanpa adanya tindakan pelanggaran.
Ketua Bawaslu Kota Semarang Muhammad Amin mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah menggandeng seluruh elemen masyarakat untuk melakukan sosialisasi dan edukasi guna mencegah terjadinya pelanggaran, seperti money politic.
Bahkan ia mengaku sudah bekerja sama dengan 13 perguruan tinggi di Kota Semarang untuk ikut berpartisipasi dalam pengawasan pelaksanaan Pemilu.
Selain lembaga pendidikan, Bawaslu Kota Semarang juga bakal melibatkan setiap kelurahan untuk terlibat dalam proses tersebut.
“Kita juga mengembangkan namanya kelurahan pengawasan dan membentuk kelurahan anti politik uang dengan outputnya mengajak seluruh masyarakat terlibat dalam pengawasan,” katanya saat ditemui di kantornya, Kamis (07/07/22).
Tidak hanya itu, kerja sama juga dijalin Bawaslu dengan kuartir gerakan pemuda cabang Semarang dengan membentuk saka adyasta Kota Semarang.
Menurut Amin, generasi muda sangatlah potensial untuk dilibatkan dalam hal ini, karena mereka dapat menyebarkan informasi dan edukasi terkait pendidikan politik melalui media sosial. Utamanya meminimalisir adanya money politic.
Meskipun ia mengaku sangat sulit menghapus keseluruhan, namun setidaknya usaha yang dilakukan diharapkan dapat mencegah adanya pelanggaran money politic.
“Maka dari itu tugas kami pencegahan terlebih dulu, pencegahan ini melalui sosialisasi, pendidikan politik kepada masyarakat dan memberi informasi,” ungkapnya.
Demi menyukseskan agenda bersama itu, Amin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berpartisipasi dengan memberikan edukasi tentang proses pemilihan yang sehat.
“Pemilu tanpa masyarakat tidak bisa, seharusnya masyarakat berdaulat agar pemilu bisa berjalan dengan baik dan berintegritas,” pungkasnya.