INDORAYA – Seorang pria bernama Nuryanto, (62), selaku pemilik kos di Sekarang, Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) yang viral gegara makan daging kucing, ditetapkan tersangka. Namun, tersangka tidak ditahan hanya wajib lapor.
Kanit Tidpiter Satreskrim Polrestabes Semarang, AKP Johan Widodo menyampaikan pihaknya mendatangi lokasi kejadian untuk menggali keterangan kepada penghuni kos, tetangga maupun pelaku.
Bahkan, kata dia, Nuryanto mengakui kepada pihaknya bahwa sudah tiga tahun telah mengonsumsi daging kucing. Setelah keterangan didapatkan, polisi langsung menetapkan tersangka terhadap pelaku.
AKP Johan mengatakan Nuryanto dijerat Pasal 91B Ayat 1 Undang-Undang No.41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan dan atau Pasal 302 KUHP.
“Ancaman hukumannya dua tahun atau yang KHUP sembilan bulan,” kata Johan saat konferensi pers gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Kamis (8/8/2024).
Meski ditetapkan sebagai tersangka, kata dia, Nuryanto tidak ditahan karena hukuman pidananya kurang dari 5 tahun penjara. Namun pihaknya akan menerapkan wajib lapor sebanyak dua kali dalam sepekan.
“Wajib lapor seminggu dua kali,” ungkapnya.
Lebih lanjut Johan mengatakan ada rencana untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap Nuryanto.
“Nanti kita koordinasi dengan rumah sakit jiwa yang ada di Semarang untuk diobservasi apakah ada gangguan jiwa atau tidak terhadap pelaku ini,” jelasnya .
Alasan Konsumsi Daging Kucing
Johan menjelaskan, berdasarkan keterangan alasan Nuryanto memakan daging kucing lantaran tidak memiliki kalori dan kadar gulanya rendah. Nuryanto mengaku mengidap penyakit diabetes dan daging kucing bisa menjadi obatnya.
“Beliau mengatakan pengen makan daging tapi tidak punya uang, sehingga kucing lah yang jadi sasaran persantapan beliau,” kata Johan.
Parahnya lagi, kucing yang disantap oleh Nuryanto itu merupakan kucing yang dipelihara oleh penghuni indekosnya.
Dalam aksinya, ungkap Johan, pelaku mencari kucing yang sedang tidur lalu dipukul menggunakan punggung senjata tajam celurit pada bagian kepala. Setelah tewas, pelaku kemudian membakar agar menghilangkan bulu-bulunya.
“Selanjutnya dipotong-potong dan dimasak. Setelah itu baru dikonsumsi,” ungkap Johan.
Sementara itu, Nuryanto mengaku sudah periksa ke dokter soal keluhan penyakit diabetesnya, namun ia tidak diberi obat. Sehingga, Nuryanto inisiatif untuk memakan daging kucing.
“Saya sudah periksa di dokter yang ada di Sekaran (dekat rumahnya) namun tidak di beri obat, karena saya ngomong bahwa bakal jadi presiden. Sehinga saya mencari obat sendiri makan kucing itu,” ucapnya.
Nuryanto menjelaskan alasan memakan daging kucing karena kandungan kalori dan kadar gulanya rendah.
Disinggung kenapa tidak daging ayam atau sapi, ia bilang tidak memiliki uang untuk membeli daging ayam maupun sapi.
“Saya itu gulanya udah parah sekali, pokoknya enggak kucing tidak papa, tapikan daging sapi mahal,” ucapnya dengan wajah linglung.
Ditanya kembali sejak kapan mengidap penyakit diabetes, Nuryanto mengaku sejak 10 tahun yang lalu.
“Rasanya enak, rasa daging. Biasanya nyari kucing dirumah. Digodok tok (direbus) gitu,” ujarnya.
Setiap satu ekor kucing, biasanya ia habiskan selama tiga hari. “Saya dirumah tinggal sama anak kos, sudah cerai sama istri, anak ikut istri semua,” ungkapnya saat ditanya kondisi keluarganya.