INDORAYA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifatul Choiri Fauzi, memberikan apresiasi kepada Kelurahan Petompon, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, yang dinilai sebagai model kelurahan ramah perempuan dan peduli anak.
Dalam kunjungan kerjanya pada Senin (27/1/2025), Arifatul menyampaikan penghargaan atas kerjasama yang terjalin antara masyarakat dan pemerintah setempat, yang berhasil menciptakan lingkungan yang inklusif serta peduli terhadap kesejahteraan perempuan dan anak-anak.
“Saya banyak mendengarkan apa saja yang telah dilakukan oleh warga di Kelurahan Petompon, dan semuanya luar biasa. Kolaborasi yang ada sudah berjalan dengan sangat baik,” ujar Arifatul.
Namun, ia juga mengingatkan perlunya inovasi dan perbaikan agar dapat mengatasi masalah yang mungkin muncul di masa depan.
“Tetapi secara keseluruhan, Kelurahan ini luar biasa, dan masyarakatnya sangat positif,” tambahnya.
Arifatul juga menekankan bahwa inovasi yang diterapkan di Kelurahan Petompon dapat menjadi contoh bagi kelurahan lain dalam mewujudkan Ruang Bersama Indonesia, sebuah inisiatif yang mendukung Indonesia Emas 2045.
“Kami berharap pada 2029, seluruh desa di Indonesia, sebanyak 75.260 desa, sudah memiliki Ruang Bersama Indonesia,” ujarnya.
Ruang Bersama Indonesia adalah wadah kolaborasi antara kementerian, lembaga, dan masyarakat untuk memperkuat komunitas di tingkat desa dan kelurahan guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Selain itu, Arifatul menyoroti peran aktif para bapak dalam kepengurusan PKK di Kelurahan Petompon. Langkah ini dinilai mendukung kesetaraan gender dan pemberdayaan masyarakat secara lebih luas.
“Saya sangat terkesan melihat bapak-bapak yang terlibat aktif dalam PKK. Mereka tidak hanya terlibat, tetapi juga mendorong warga untuk berkolaborasi membangun kebersamaan,” ujarnya.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita), juga berbicara tentang berbagai inovasi yang diterapkan oleh Kota Semarang dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
“Kami melakukan berbagai kegiatan yang peduli terhadap perempuan dan anak, salah satunya adalah kelurahan ramah perempuan dan peduli anak, seperti di Tanjungmas dan Kelurahan Petompon,” ujar Mbak Ita.
Ia menambahkan beberapa kegiatan di Kelurahan Petompon, seperti pelatihan UMKM, urban farming, serta pemberdayaan perempuan.
Kota Semarang juga memiliki program inovatif seperti Rumah Duta Revolusi Mental untuk mencegah bullying dan kekerasan terhadap perempuan, serta Rumah Pelita untuk penanganan stunting lintas sektor.
Kunjungan ini mengakui keberhasilan Kelurahan Petompon dalam menjalankan program Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KRPPA), serta menegaskan posisi Kota Semarang sebagai pelopor dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di tingkat nasional.