Ad imageAd image

Bandung Diguncang Gempa Magnitudo 5,0, Ada Bangunan Rusak

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 1k Views
4 Min Read
Ilustrasi gempa (Istimewa)

INDORAYA – Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,0 terjadi di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (18/9/2024) pagi sekitar pukul 09.41 WIB.

BNPB mencatat ada sejumlah bangunan rusak di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat terkait gempa itu.

Hiposentrum atau kedalaman gempa itu ada di 10 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa dilaporkan terasa di beberapa daerah seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung Barat.

“Gempa dirasakan (durasi) 3-5 detik. Masyarakat panik dan sempat keluar rumah,” ujar Kasi Kedaruratan Pusdalops BPBD Provinsi Jabar, Hadi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat sejumlah kerusakan baik di wilayah Kabupaten Bandung dan juga Kabupaten Garut.

Berdasarkan keterangan pers dari BMKG, episentrum gempa itu berada di daratan yakni 25 km tenggara Kabupaten Bandung. Kemudian, hingga pukul 10.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 (lima) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M3,1.

“Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela,” demikian keterangan BMKG.

BMKG melansir guncangan gempa itu berdampak dan dirasakan di daerah Majalaya dengan skala intensitas III-IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Banjaran dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu ).

Kemudian di daerah Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi dengan skala intensitas II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas BMKG.

Sementara itu, BNPB mencatat gempa itu berdampak pada kerusakan sejumlah rumah warga di Pangalengan dan Kertasari, Kabupaten Bandung.

Dalam keterangan yang diterima dari Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, laporan visual sementara dari BPBD Jabar menyatakan beberapa rumah warga itu mengalami roboh di bagian dinding rumah, langit-langit, pagar dan kerusakan di bagian lain dengan kondisi rusak ringan hingga berat.

Di samping itu, beberapa bangunan fasilitas umum, fasilitas kesehatan, tempat ibadah dan kantor polisi turut mengalami kerusakan di wilayah Kabupaten Bandung.

Dia mengatakan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD Kabupaten Bandung, BPBD Kabupaten Bandung Barat beserta lintas instansi lainnya telah berada di lokasi terdampak untuk kaji cepat dan monitoring yang juga difokuskan kepada upaya penyelamatan warga terdampak.

“Saat siaran pers ini disusun, memang belum ada laporan signifikan mengenai jatuhnya korban jiwa. Perkembangan data dan informasi akan dilaporkan secara berkala pada waktu berikutnya,” kata Abdul.

Dia mengimbau masyarakat tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan, terlebih potensi gempabumi susulan masih sering terjadi beberapa kali. Selain itu, masyarakat juga dihimbau agar tidak terpancing dengan isu-isu yang belum dapat diverifikasi kebenarannya.

“Sebagai antisipasi gempabumi susulan, masyarakat dapat membuat alat peringatan dini sederhana dengan menyusun secara vertikal kaleng-kaleng bekas yang diisi batu-batu kecil. Susunan vertikal kaleng bekas ini akan jatuh dan membuat bunyi berisik jika terjadi gempa sebagai penanda bagi masyarakat,” katanya.

TAGGED:
Share This Article
Leave a comment