INDORAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) menganggarkan dana senilai Rp2,5 miliar untuk pembuatan taman kota berkonsep Smart Educative Park.
Rencananya, taman berkonsep smart ini akan dibangun di Taman Abdurahman Saleh, Kecamatan Semarang Barat.
Uniknya lagi, taman tersebut juga dilengkapi dengan bioskop virtual menggunakan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR)
Alasan pemilihan taman di Abdulrahman Saleh ini dikarenakan taman yang masih aktif satu-satunya di Kecamatan Semarang Barat.
Sehingga taman tersebut diperlukan untuk pengembangan untuk sarana rekreasi dan edukasi masyarakat Kota Semarang.
Dari situ, Disperkim memilih Taman Abdulrahman Saleh untuk dijadikan taman kota pertama yang menjadi percontohan konsep smart educative park.
Adapun fasilitas yang ditawarkan di taman berkonsep smart itu yakni antara lain ada sarana playground anak, jogging track, panggung pertunjukan, toilet, cafe hingga booth. Prasarana yang ada akan mengikuti pedoman standar layak anak, lansia, dan difabel.
Plh Kepala Disperkim Kota Semarang, Murni Ediati mengatakan, taman bioskop ini menampilkan sinema 5 dimensi. Sehingga, pengunjung bisa memilih berbagai fitur yang sudah tersedia dalam virtual reality (VR).
Nantinya setiap 3 bulan sekali, pihaknya akan mengganti fitur VR edukasinya. Hal itu bertujuan agar pengunjung agar tidak bosan.
“Dan fiturnya macam-macan ya ada edukasi hewan, pendidikan intinya untuk edukasi yang menggunakan teknologi,” ujar Murni saat ditemui Indoraya di Kantor Disperkim Kota Semarang, Kamis (25/5/2023).
Menurutnya, semua kalangan bisa mengakses taman bioskop virtual ini. Namun sementara waktu, taman ini baru diprioritaskan untuk anak-anak paud, lansia, dan difabel.
“Ya nanti untuk taman kota ini bisa diakses oleh semua kalangan. Tapi untuk sementara ini kami masih fokuskan dulu ke anak paud, lansia, dan difabel,” kata dia.
Pipie, sapaan akrabnya ini mengungkapkan penggarapan taman bioskop virtual tersebut akan rampung pada tahun 2024 mendatang.
Setelah taman ini bisa diimplementasikan, pihaknya akan menerapkan konsepan ini di semua taman di Kota Semarang.
Adanya taman berkonsep smart itu bisa memberikan rasa nyaman di semua kalangan, baik difabel, anak-anak maupun lansia.
“Diharapkan lebih banyak manfaat dari taman kota yang penuh edukasi ini yang tidak hanya anak difabel, anak-anak kecil juga tapi orang yang berusia lanjut juga perlu edukasi. Mungkin khusus yang lansia lebih suka rewind melihat masa lalu dengan menggunakan alat VR biar gak gaptek juga,” paparnya.