INDORAYA – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat, angka backlog atau kebutuhan akan kepemilikan rumah di wilayahnya pada tahun 2024 menembus angka 324.855.
Kepala Disperakim Jateng Arief Djatmiko, berkata, angka backlog 324.855 itu tersebar merata di 35 kabupaten/kota. Adapun urutan tertinggi yakni Kabupaten Brebes dengan 22.453 backlog, Tegal dengan 22.106 backlog, dan Klaten dengan 21.634 backlog.
Untuk mengurangi angka backlog, pihaknya melakukan intervensi dengan berbagai program yang ditujukan kepada masyarakat.
“Backlog di Jateng itu tiap daerah masih diatas 1.000.000. Tapi kami sudah lakukan intervensi mulai dari progran RTLH bagi yang tak mampu, kemudian KPR bagi masyarakat. Terus ada program Jateng Gayeng Bangun Omah Bareng, dandani omah bareng, tuku omah oleh omah,” kata Arief, belum lama ini.
Selain itu, backlog tertinggi selanjutnya di Kota Solo dengan 17.016 backlog, Sukoharjo dengan 11.988 backlog, Boyolali dengan 6.571 backlog, Karangayar dengan 5.760 backlog, Sragen dengan 5.648 backlog, dan Wonogiri dengan 4.952 backlog.
Arief tidak menampik bila backlog mencapai 324.855 itu merupakan angka yang besar. Pasalnya selama ini, banyak kendala yang menjadi tantangan untuk mengatasi krisis kesenjangan kepemilikan dan kebutuhan rumah.
“Kendala utama data terus berkembang, karena jumlah orang tiap tahun pasti bertambah, belum ditambah adanya urbanisasi,” tandas dia.