INDORAYA – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Sumarno menyebut, angka backlog atau kebutuhan akan kepemilikan rumah di wilayah Jateng mencapai 324.855 unit pada tahun 2024.
Dengan kebutuhan rumah yang tinggi ini, Pemprov Jateng berupaya menyediakan rumah layak dan terjangkau bagi warga.
“Backlog di Jateng cukup besar atau mencapai lebih dari 300 ribu unit. Sehingga perencanaan tata ruang untuk penyediaan hunian yang terjangkau itu penting,” ujarnya saat membuka seminar dalam rangka Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) di Hotel Patra Jasa Semarang, Kamis (7/11/2024).
Sumarno bilang, tantangan perencanaan tata ruang untuk penyediaan hunian terjangkau ke depan semakin berat. Hal itu mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jateng 2025-2045 yang ditetapkan sebagai provinsi penumpu pangan dan industri nasional.
Menurutnya, visi misi pembangunan Jateng itu mempunyai tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dan stakeholder lainnya. Sebab, menjadi penumpu industri berisiko mengurangi lahan pertanian, namun keduanya harus diangkat bersama-sama.
“Itulah bagaimana kita membuat keseimbangan antara penumpu pangan dan penumpu industri. Apabila keduanya maju dan berjalan dengan baik, tentu ini potensi yang luar biasa,” ungkap Sumarno.
Untuk mengatasi berbagai tantangan dan persoalan mengenai tata ruang pertanian, industri, dan hunian, harus ada kerja sama dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan. Terutama pemerintah daerah, pengembang, akademisi, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jateng, Hanung Triyono menyebut, seminar bertema “Spatial Planning Now and Then: Owning Affordable Housing in Central Java” menjadi sarana berbagai pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan mencari solusi mengatasi persoalan penyediaan perumahan yang terjangkau dan berkelanjutan.
“Dari seminar ini, juga diharapkan muncul rekomendasi baik dari sisi tata ruang, implementasi program, dan kebijakan di Jateng. Sehingga penyediaan rumah dengan harga terjangkau bagi seluruh masyarakat dapat terwujud,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Sekda Jateng didamping Kepala Pusdataru dan pejabat lainnya meluncurkan aplikasi Simperum-Gistaru. Selain itu Sekda menyerahkan penghargaan sistem informasi pengawasan teknis (Siswatek) kepada tiga kota dan tiga kabupaten di Jateng, serta penyerahan hadiah kepada sejumlah pelajar SMU/SMK pemenang lomba foto Hantaru 2024.