INDORAYA – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) hingga saat ini terus berupaya menekan stunting.
Salah satu upaya penanganan stunting dilakukan dengan menggerakkan dan peran Kader PKK di Dasa Wisma (Dawis). Data saat ini tercatat 505.349 Dawis dengan jumlah kader mencapai jutaan. Rinciannya sebanyak 1.325.651 kader umum dan 658.657 kader khusus.
Hal ini dikatakan Pj Ketua TP PKK Jateng Shinta Nana Sudjana saat menghadiri Executive Meeting Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan 2023 di Ballroom Harris Hotel, Kota Semarang, Selasa (24/10/2023).
Dalam sambutannya, Shinta menyebutkan, PKK memiliki kekuatan dalam membantu penurunan stunting sampai tingkat Dawis. Berdasarkan data terakhir ada sebanyak 505.349 Dawis dengan jumlah 1.325.651 kader umum dan 658.657 kader khusus.
Menurutnya, ada lima strategi yang bisa dilakukan Dawis untuk menurunkan stunting di Jateng. Pertama, Dawis diharapkan mencegah pernikahan usia muda, serta menggandeng remaja atau calon pengantin agar menghindari kehamilan usia muda.
Dalam menjalan strategi yang pertama ini, Dawis diminta untuk melibatkan peran para calon pengantin. Terutama mengajak calon pengantin melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah dan mengisi aplikasi Elsimil.
Shinta Nana Sudjana melanjutian, strategi yang kedua, Dawis didorong membantu mendata keluarga yang sedang hamil atau memiliki balita, dan memastikan keluarga sudah menggunakan kontrasepsi (ber-KB).
Strategi selanjutnya, Dawis diharapkan meningkatkan gerakan ayo ke Posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB) dalam memantau bagaimana pertumbuhan dan perkembangan balita.
“Kader PKK juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pemantauan Balita agar dapat ditemukan sedini mungkin apabila ada keterlambatan pertumbuhan maupun perkembangan anak,” kata Shinta Nana Sudjana di hadapan kader Dawis.
“Sebab, salah satu penyebab stunting adalah pola asuh yang salah, sehingga pendidikan tentang pola asuh ini menjadi hal yang sangat penting untuk disampaikan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Strategi keempat, kader PKK di Dawis diminta menggerakkan masyarakat dalam pemenuhan dan pemanfaatan gizi keluarga. Terlebih, Jateng wilayah yang tergolong subur makmur dengan beragam makanan yang memiliki gizi tinggi.
Selanjutnya strategi terakhir, kader PKK di Dawis yang juga berperan sebagai Tim Pendamping Keluarga harus bergandengan tangan dengan seluruh pihak dalam upaya percepatan penurunan stunting di Jateng.
“Saya nyuwun titip, Ketua TP PKK optimalkan Dawis. Dawis adalah unsur strategis untuk menangkap (edukasi) menghidari hamil di usia muda, memilih alat kontrasepsi pasca persalinan, meningkatkan gerakan ke Posyandu,” katanya.
“Memanfaatkan tanaman pangan bergizi di sekitar rumah dan menggandeng dengan semua pihak untuk mempercepat penurunan stunting,” tandas Shinta Nana Sudjana.