INDORAYA – Pedagang di Pasar Ir Soekarno Kabupaten Sukoharjo sangat antusias bertemu Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Ahmad Luthfi yang datang ke lapaknya mereka.
Ahmad Luthfi datang ke Pasar Sukoharjo dalam rangka blusukan untuk mendengarkan kondisi pasar hingga pedagang.
Kedatangannya di pasar yang berada di jantung kota Sukoharjo Minggu 15 September sekitar pukul 07.00 WIB.
Turun dari mobil, ia langsung disambut para pedagang oprokan di depan pasar. Sejumlah juru parkir juga melakukan hal serupa.
Mereka pun berebut foto bareng lalu menyampaikan keluhan tentang sulitnya memasarkan barang dagangan.
“Mriki (ke sini) Pak Luthfi, foto dulu Pak,” kata pedagang pada calon gubernur yang merupakan mantan Kapolda Jateng itu.
Disela-sela berfoto mereka pun menyampaikan keluh kesahnya pada Ahmad Luthfi. Sepinya penjualan dan fluktuasi harga barang jadi persoalan yang belum ada solusi.
“Harapanya harganya bisa stabil. Jangan terlalu melonjak tinggi,” kata Riyanti pedagang ayam potong yang menceritakan pengalaman beberapa waktu lalu.
Saat harga tinggi, maka otomatis membuat penjualan menjadi lesu. Masyarakat ekonomi menengah ke bawah takut untuk membeli.
Saat ini harga ayam Rp 33 ribu sampai Rp 35 ribu per kg. Harga itu disebut standar namun jumlah pembeli yang Datang belum sesuai harapan. Hal senada disampaikan oleh Aminah yang juga penjualan ayam.
“Harga stabil tapi pembelinya masih lesu. Ya pendapatan turun jadinya,” ujar Aminah.
Beda lagi dengan Bu Cipto yang menyampaikan keluhanya soal dagangan tempe. Lagi-lagi soal lesunya pembeli yang datang ke pasar jadi persoalan. Ia tidak tahu harus menarik pembeli ke lapaknya dengan cara seperti apa. Lantaran saat ini harga tempe juga masih seperti biasanya dan tak dinaikkan.
Ahmad Luthfi menyampaikan kedatanganya di Pasar Tradisional Sukoharjo merupakan lanjutan dari pasar-pasar sebelumnya di kabupaten dan kota lainya. Tujuannya, mengetahui kondisi riil pasar tradisional. Bukan hanya bangunan fisik pasarnya saja tapi juga kondisi pedagang, pembeli hingga fasilitas pasar.
Ia menekankan pasar tradisional adalah titik perekonomian masyarakat. Tempat interaksi perekonomian hingga sosial.
Untuk itu ia ingin memastikan kondisi pasar tradisional tetap nyaman dan representatif untuk jual-beli.
Terkait keluhan pedagang, menjadi masukan baginya. Artinya pemerintah harus hadir untuk memberikan dukungan pada masyarakat. “Pasar ini kan pusat perekonomian masyarakat. Regulasi harus diarahkan untuk mendukung,” ujar Ahmad Luthfi.
Selain itu, Ahmad Luthfi juga menyoroti sanitasi di lingkungan pasar tradisional. Kedepan harus ditata menjadi lebih baik.