INDORAYA – Belasan petani dan warga di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melakukan pembersihan aliran Sungai Gelis dari tanaman eceng gondok untuk antisipasi penyebaran penyakit demam berdarah (DBD).
Kepala Desa Ploso, Kecamatan Jati, Masud di Kudus, pada Jumat (2/9/23), mengatakan bahwa pertumbuhan eceng gondok di aliran Sungai Gelis, terutama di sekitar Jembatan Tambak Lulang Ploso mengkhawatirkan. Hal itu, katanya, karena sekitar 50 meteran aliran sungai dengan lebar 50 meteran itu dipenuhi eceng gondok.
Dia juga mengatakan, setiap satu tanaman eceng gondok diambil terdapat nyamuk beterbangan. Sehingga, katanya, harus dibersihkan unttuk mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah (DBD).
Selain antisipasi penyebaran DBD, katanya, eceng gondok juga mengakibatkan polusi bau karena aliran sungai tersebut juga menjadi tempat pembuangan saluran rumah tangga.
Oleh karena itu, pembersihan eceng gondok ini juga agar polusi bau bisa berkurang agar kemudian airnya bisa mengalir lebih lancar.
Katanya, untuk mempercepat proses pembersihan eceng gondok tersebut, pihaknya melibatkan petani dari beberapa desa yang menggantungkan saluran irigasinya dari Sungai Gelis. Selain itu, masyarakat sekitar dan santri dari Pondok Pesantren Darus Syifa juga dilibatkan.
“Karena pertumbuhan eceng gondok begitu cepat, kami berharap ada perhatian dari Pemkab Kudus. Jika memang bisa dimanfaatkan untuk bahan tambahan pakan ternak atau untuk bahan kerajinan, tentunya bisa dimanfaatkan sehingga secara rutin bisa dipanen,” jelas dia.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani Suropodo Ploso Ahmad Sodiq mengakui pihaknya mengundang para petani untuk ikut bergabung membersihkan aliran Sungai Gelis dari eceng gondok.
Dia menyebutkan, sejumlah petani yang diundang, antara lain dari Desa Ploso, Pasuruhan Lor, Pasuruhan Kidul, Jati Kulon, dan Jati Kidul, dan Jetis Kapuan.