Antara Ganjar dan Prabowo, Partai Buruh Bakal Dukung Capres yang Berani Cabut UU Cipta Kerja

Athok Mahfud
4 Views
4 Min Read

INDORAYA – Memasuki pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden 2024, Partai Buruh belum menentukan arah dukungan politiknya. Meski begitu, Partai Buruh menegaskan hanya mendukung pasangan calon yang berani menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja dan berkomitmen memperjuangkan nasib kaum buruh.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden Partai Buruh Said Iqbal kepada awak media di sela-sela acara Bimbingan Teknis Caleg Partai Buruh se-Jawa Tengah yang digelar di Hotel Siliwangi Kota Semarang, Sabtu (21/10/2023).

“Kami tidak akan berkoalisi dengan parpol yang pro UU Ciptaker, tapi kami berkomununasi dengan pribadi capres. Jadi bentuknya apa yaitu kontak politik Partai Buruh dengan capres,” katanya.

Said bilang, sikap ini diambil sebagaimana tujuan utama didirikannya partai berlambang padi tersebut pada tahun 2020 lalu. Partai Buruh didirikan untuk menolak Omnibus Law Cipta Kerja yang dianggap semakin menindas kaum buruh.

“Pendaftaran terakhir capres-cawapres 25 Oktober ga masalah. Partai Buruh kan dengan orangnya bukan dengan parpolnya. Kita hanya berkoalisi dsngan capres yang pro Omnubus Law. Karena Partai Buruh didirikan untuk membatalkan dan mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja,” katanya.

Dikatakannya, calon presiden yang akan didukung oleh Partai Buruh pada Pilpres 2024 mendatang mengerucut menjadi dua sosok. Yaitu antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang dipilih melalui Konvensi Capres.

“Kemungkinan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Anies tereliminasi karena Sudirman Said, tim suksesnya mengobok-obok KPSI dan FSPMI, salah satu faksi paling kuat di Partai Buruh,” kata Presiden Partai Buruh.

Kata Said, pihaknya sudah berkomunikasi dengan kedua calon presiden tersebut. Partai Buruh juga berencana membuat jadwal pertemuan, baik dengan Ganjar maupun Prabowo dalam waktu dekat ini.

“Pak Ganjar kami undang untuk menghadiri kuliah umum Partai Buruh. Pak Ganjar sudah siap nanti kuliah umum (dalam waktu dekat ini). Kita dengarkan apa visinya apa misinya,” bebernya.

“Pak Prabowo dalam proses kita akan mengatur apakah tanggal 28 Oktober di hari Sumpah Pemuda dia bisa orasi kebangsaan. Modelnya macem-macem, jadi kami belum memutuskan siapa yang didukung Partai Buruh tapi mekanisme konvensi sudah berjalan,” imbuh Said Iqbal.

Dia bilang, sebelum menentukan pilihan dukungan, pihaknya ingin mendengarkan bagaimana visi dan misi dari Ganjar dan Prabowo terkait masalah ketenagakerjaan. Menurut Said, di Indonesia masih banyak terjadi problematika ketenagakerjaan.

“Kita akan minta capres menghapuskan outsourching, menaikan upah layak, seperti disebutkan dalam ideologi Partai Buruh, tidak boleh ada kriminalisasi tidak boleh ada tanah dirampas, reforma agraria, kedaulatan pangan, buruh perempuan harus dilindungi,” ungkap Said.

Di luar Pilpres, pada kontestasi Pemilu 2024, Partai Buruh mengirim sebanyak 421 caleg untuk bertarung di Jawa Tengah. Dengan rincian 77 caleg DPR RI, 40 DPRD Jateng, dan 304 DPRD kabupaten/kota se-Jateng.

Tidak muluk-muluk, Partai Buruh memiliki target dua kursi DPR RI dari lima Dapil di Jateng. Partai Buruh menargetkan 3 kursi di DPRD Jateng serta minimal 1 kursi di masing-masing DPRD kabupaten/kota se-Jateng.

“Target partai buruh dari Jawa Tengah minimal 2 kursi dari Dapil jateng 1, 2, 6, 8, dan 9. Di lima Dapil ini kami harapkan ada 2 kursi DPR RI, syukur-syukur ini bisa dapat 4 kursi karena ini kan kandang banteng, berat, tapi kan ada buruh kelas pekerja di beberapa daerah,” kata Said Iqbal.

“Kami menargetkan 3 DPRD Provinsi dari Jateng. Minimal setiap kabupaten/kota se-Jateng 1 kursi DPRD. Tapi ada beberapa daerah yang optimis misal Cilacap kami optimis bisa 2 atau 3 kursi, Kota Semarang, Kendal, Grobogan, kami optimis 3 kursi, beberapa daerah lain setidaknya 1 kursi,” imbuhnya.

Share This Article