Anggaran Perbaikan Jalan Rusak Jateng Rp20 Juta Per Kilometer Dianggap Tak Ideal

Athok Mahfud
14 Views
3 Min Read
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono. (Foto: Dok. Pemprov Jateng)

INDORAYA – Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyebut bahwa alokasi anggaran untuk perbaikan jalan rusak di wilayahnya hanya Rp20 hingga Rp30 juta per kilometer.

Kepala DPU BMCK Provinsi Jateng Hanung Triyono mengatakan, anggaran Rp 20 juta hingga Rp30 juta ini masih kurang. Idealnya membuat jalan dalam kondisi mantap membutuhkan biaya Rp100 juta per kilometer.

“Anggaran kami itu sebenarnya kalau mendekati baik, mendekati ideal itu Rp 100 per satu kilo meter,” katanya kepada wartawan.

Dengan ini menurut Hanung, kemantapan jalan di Jawa Tengah sulit mencapai 100 persen. Dia mengakui bahwa anggaran perawatan infrastruktur memang besar.

“Tapi saat ini anggaran kita hanya rata-rata Rp 20-30 juta per kilo meter.  Karena memang kondisi keuangan itu tidak terlalu bagus bagi APBN maupun APBD,” ungkap Hanung.

Berdasarkan data DPU BMCK Jateng, kondisi jalan hingga awal tahun 2025 mantap 91,47 persen. Jalan mantap ialah jalan yang kondisinya sedang hingga baik sesuai dengan standar tertentu dan umur rencana yang diperhitungkan.

Kendati demikian kondisi musim hujan menyebabkan ruas-ruas jalan di berbagai daerah di Jateng dipenuhi jalan berlubang. DPU BMCK Jateng pun terus melakukan pemeliharaan.

“Data terakhir kondisi mantap 91,47 persen, dengan adanya hujan kita coba laksanakan pemeliharaan dengan kita tambal lubang,” bebernya.

Pihaknya pun terus mempertahankan dan meningkatkan kondisi kemantapan jalan ini. Terlebih puncak musim hujan diprediksi masih ada hingga Februari 2025.

Upaya yang dilakukan DPU BMCK ialah dengan perbaikan dan penambalan jalan. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh Kelompok Masyarakat Bina Marga (Mas Bima) yang tersebar di masing-masing balai.

“Dengan adanya hujan, kita coba laksanakan pemeliharaan, dengan kita tambal lubang. Teman-teman gak ada hentinya, kita terus laksanakan perbaikan, tambal-tambal kita kerjakan terus,” kata Hanung.

Dikatakannya, dengan anggaran yang terbatas, perbaikan akan diprioritaskan pada ruas jalan yang rusak paling parah. Adapun kerusakan ruas jalan paling banyak berada di Jateng bagian timur.

Lebih lanjut pihaknya mengimbau masyarakat untuk melaporkan jalan rusak yang belum diperbaiki di wilayahnya. Hal ini bisa dilakukan melalui aplikasi Jalan Cantik ataupaun sosial media DPU BMCK.

“Lapornya bisa lewat aplikasi Jalan Cantik, lewat Instagram DPUBINMARCIPKA, Facebook, semua kanal media sosial bisa dipakai dan juga Laporgub itu paling banyak dipakai,” tandas Hanung.

Share This Article