INDORAYA – Anggaran belanja Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Sekretariat Jenderal terpangkas sebesar Rp420 juta.
Hal ini dikatakan oleh Kasubbag Tata Usaha Kemenag Kota Semarang, Dony Aldise Harahap, dalam kegiatan apel pagi di halaman Kantor Kemenag Kota Semarang, Senin (10/2/2025).
Dalam sambutannya, Dony menginformasikan efisiensi anggaran tahun 2025 pada Kemenag Kota Semarang yang berdampak pada pemangkasan anggaran DIPA Sekretariat Jenderal.
“DIPA Sekjen terdampak efisiensi anggaran sebesar Rp.420jutaan sehingga yang tersisa hanya belanja gaji. Kami sedang berupaya agar tetap teralokasinya anggaran operasional,” katanya dikutip dari laman Jateng.kemenag.go.id, Selasa (11/2/2025).
Dia melanjutkan, salah satu dampak dari efisiensi anggaran adalah penghematan dalam penggunaan listrik. Atas hal ini, pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) bakal menerapkan work from anywhere (WFA) atau work form home (WFH).
Dony mengatakan, alokasi anggaran yang tersedia tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional kantor seperti biasanya.
“Jika memang efisiensi anggaran betul-betul terealisir, maka mungkin kedepan ada wacana WFH atau WFA karena alokasi anggaran yang tersedia tidak mencukup untuk menopang kebutuhan operasional kantor,” ungkap dia.
“Saat ini yang belum ada info besaran anggaran blokir hanya tinggal di PHU dan Pendis,” bebenya.
Di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Presiden Prabowo Subianto, pihaknya mengimbau seluruh ASN untuk bersikap bijak dan tidak perlu khawatir.
“Dinikmati saja kondisi yang ada, kita tidak perlu terlalu khawatir dengan apa yang terjadi nanti kedepan. Pasrahkan saja kepada Yang Kuasa, namun tetap memberikan pelayanan yang terbaik dan semaksimal mungkin,” tandas Dony.
Selain itu, Dony juga mengharapkan doa dan dukungan penuh dari seluruh keluarga besar Kemenag Kota Semarang dalam menyukseskan program Klangenan.