Ad imageAd image

Analisis Pengamat Politik Soal Pertarungan Andika-Hendi vs Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 1k Views
3 Min Read
Pengamat politik UIN Walisongo Semarang, Kholidul Adib. (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah 2024, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dipastikan akan head to head melawan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah 2024.

Kedua pasangan ini telah resmi ditetapkan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur oleh KPU Provinsi Jateng. Andika-Hendi diusung oleh PDI Perjuangan. Sementara Luthfi-Yasin didukung oleh Gerindra, Golkar, PKB, Nasdem, Demokrat, PSI, PAN, PPP, dan partai-partai non parlemen.

Pengamat politik UIN Walisongo Semarang Kholidul Adib menilai bahwa Pilgub Jateng 2024 menjadi pertarungan yang sengit. Hal ini karena hanya ada dua pasangan calon yang akan berkompetisi dengan calon gubernur sama-sama memiliki latar belakang sebagai purnawirawan jenderal.

“Kompetisi Pilkada ini seru karena ada dua paslon dan keduanya purnawirawan. Kita harap para kandidat lebih banyak menyampaikan gagasan pikiran program yang bagus untuk mensejahterakan masyarakat Jawa Tengah,” katanya usai Sosialisasi Pembentukan Pengawas TPS di Hotel Ciputra Kota Semarang, Senin (23/9/2024).

Menurutnya, jika menimbang kekuatan dari kedua pasangan calon, Luthfi-Yasin lebih unggul karena didukung oleh koalisi besar. Meski begitu, dukungan partai yang besar belum bisa menjadi jaminan kandidat calon bisa memenangkan kontestasi Pilkada.

Adib bilang, faktor utama penentu Pilkada adalah kekuatan figur. Ini berkaitan dengan rekam jejak, pengalaman, relasi sosial, dan juga visi misi yang ditawarkan. Setelah itu ditentukan oleh mesin politik yang bekerja.

“Pasangan Luthfi-Yasin lebih unggul di atas kertas. Tapi Pemilu ditentukan oleh banyak faktor, Pilkada ya, terutama kekuatan figur. Ini bisa dilihat dari track recordnya, rekam jejak kandidat kemudian visi misi kemudian lingkarannya,” beber dia.

Dia menyebut, PDIP tidak bisa dianggap remeh meskipun mengusung Andika-Hendi sendirian. Apalagi PDIP partai pemenang di Jawa Tengah dengan kader yang dikenal solid dan militan.

Meski begitu, melawan Luthfi-Yasin yang diusung oleh koalisi besar bukan hal yang mudah bagi PDIP. Adib meyakini bahwa jika mesin politik, yakni partai pengusung bekerja dengan baik, peluang Luthfi-Yasin menang terbuka lebar.

Begitu pun sebaliknya, PDIP bisa membuat kejutan di Pilgub Jateng 2024. Pasalnya tantangan yang dihadapi koalisi besar ialah menyatukan banyak elemen yang mana masing-masing memiliki aspirasi yang berbeda.

“PDIP dikenal dengan mesin partai yang solid. Tapi ini menghadapi koalisi besar KIM Plus yang kekuatannya sangat luar biasa di Jateng. Sehingga kalau mesin partai bekerja dengan baik, kemenangan Luthfi-Yasin pasti di atas angin,” ucapnya.

“Tapi kalau mesin partai Luthfi-Yasin tidak bekerja dengan baik atau stagnan, ya tentu kekuatan PDIP yang bekerja dengan baik bisa membuat kejutan dengan menang di Pilkada,” tandas Kholidul Adib.

Share This Article
Leave a comment