Anak Yatim Piatu di Pati Diarak Warga Karena Curi Pisang Demi Makan Adiknya

Athok Mahfud
1.1k Views
2 Min Read
Seorang anak yatim piatu di Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati diarak warga secara ramai-ramai karena mencuri pisang demi makan adiknya. (Foto: instagram @viralrembang)

INDORAYA – Sebuah video viral di media sosial menarasikan seorang anak yatim piatu di Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, diarak warga secara ramai-ramai karena mencuri pisang demi makan adiknya.

Aparat kepolisian telah turun tangan untuk memfasilitasi restoratif justice antara pihak korban dan pelaku dalam kasus tersebut.

Salah satu akun yang membagikan video ini ialah Instagram @viralrembang. Dalam video itu menunjukkan seorang pria memikul empat tandan dan berjalan disaksikan warga setempat.

“Pelaku sudah kehilangan ibunya tujuh tahun lalu, sementara ayahnya pergi entah ke mana dan tak pernah kembali. Remaja tersebut kini harus bertahan hidup menghidupi adiknya sendiri,” tulis potongan narasi @viralrembang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, anak yatim piatu dalam video itu merupakan warga Kecamatan Trangkil, Pati, berinisial APP (17). Peristiwa itu terjadi di kebun pisang milik warga Tlogowungu, Kamari (50) pada Senin (17/2/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.

Kala itu, ada dua saksi melihat AAP membawa empat tandan pisang dengan dipikul menggunakan tongkat kayu. Mereka kemudian mengamankan AAP dan membawanya ke Polsek Tlogowungu.

Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, membenarkan terakit informasi tersebut. Ia mengatakan, persoalan ini berhasil diselesaikan secara kekeluargaan dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan atau restorasi justice.

“Dalam kasus ini, kami melihat pentingnya penyelesaian secara kekeluargaan. Setelah dilakukan mediasi, korban sepakat untuk berdamai,” kata dia kepada wartawan, Jumat (21/2/2025).

Kapolsek melanjutkan, pelaku adalah anak yatim yang merawat adiknya dalam kondisi kekurangan. Penyelesaian melalui mediasi ini diharapkan bisa menjadi contoh dalam membangun rasa empati di tengah masyarakat.

“Dengan adanya perdamaian ini, semoga menjadi solusi terbaik dan mari kita lebih peduli untuk membantu sesama yang dalam kesusahan,” imbuhnya.

Dia berharap penyelesaian kasus dengan pendekatan humanis ini dapat mempererat hubungan sosial di masyarakat. Terutama mendorong kesadaran pentingnya saling membantu dan mencari solusi secara damai dalam menghadapi persoalan sehari-hari.

Share This Article