Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Anak-anak Menjerit Kesakitan Saat Sunat di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
KesehatanSemarang

Anak-anak Menjerit Kesakitan Saat Sunat di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang

By Athok Mahfud
Rabu, 27 Des 2023
55 Views
Share
4 Min Read
SHARE

INDORAYA – Suara tangis anak-anak terdengar keras dari sebuah kamar di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang. Dengan tubuh terlentang, mereka menjerit kesakitan saat menjalani khitan massal di Puskesmas tersebut.

Khitan massal ialah program bakti sosial yang digelar oleh Forum Komunikasi Masyarakat (Forkommas) Jawa Tengah (Jateng) bersama Badan Kerjasama Gereja Lembaga Kristen Indonesia (BKSG-LKI) Jateng untuk masyarakat kurang mampu.

Program ini diselenggarakan di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang, Rabu (27/12/2023) pagi. Ada 10 anak-anak dari berbagai daerah di Kota Lunpia dengan usia 11 hingga 15 tahun yang mengikuti khitan massal gratis ini.

Kegiatan ini dimulai sekira pukul 10.25 WIB. Tiga anak masuk ke ruangan khitan ditemani oleh orang tuanya. Mereka tidur telentang dan petugas melangsungkan prosesi khitan dengan peralatan manual.

Meskipun anak-anak sudah mendapatkan obat bius atau anestesi, wajah mereka tampak menahan sakit. Bahkan ada yang menjerit dan menangis karena merasa kesakitan saat disunat.

“Sakit… sakit… sakit… sudah…” kata seorang anak berusia 13 tahun sambil menahan rasa sakit. Kalimat itu terus diucapkan sembari dia bermain game melalui ponselnya.

Sihono (46), warga Kelurahan Lamper Tengah mengatakan bahwa anaknya yang berusia 13 tahun itu duduk di bangku SMP. Menurutnya hal wajar jika seorang yang masih anak-anak menangis saat sunat.

“Kesakitan dan nangis itu biasa anak-anak. Tentu sangat terbantu, harapannya ke depan kegiatan semacam dilanjutkan terus,” ungkapnya.

Sementara Ali Fuadi, Paramedis UPTD Puskesmas Pandanaran Kota Semarang mengatakan, sunat masaal menggunakan teknik kouter. Awalnya pasien diberi bius atau anestesi setelah itu petugas mulai memotong alat kelaminnya.

Proses khitan tersebut membutuhkan waktu paling lama 45 menit per pasien. Selama tiga hari hasil jahitan tidak boleh kena air. Setelah itu pasien bisa kontrol di klinik atau rumah sakit terdekat.

“Pasien kita kasih bius atau anestesi dulu, setelah tidak terasa kita lakukan tindakan pengkouteran setelah itu heating untuk menghentikan perdarahannya selama 3 hari,” ungkapnya.

“Pasien ga boleh kena air dulu takutnya jahitannya ada yang lepas, setelah tiga hari pasien sunat massal bisa kontrol ke klinik atau rumah sakit terdekat,” kata Ali.

Menurutnya, setelah diberi obat bius, seharusnya anak-anak tidak merasakan sakit. Namun ini tergantung pada kondisi psikis seorang anak dia takut atau tidak.

Proses khitan massal gratis yang digelar Forum Komunikasi Masyarakat (Forkommas) Jawa Tengah (Jateng) di Puskesmas Pandanaran Semarang, Rabu (27/12/2023) pagi. (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

Selain itu, jika ada satu anak menangis, maka anak lain yang tidak menangis juga bisa ikut menangis.

“Kalau sudah kasih obat otomatis gak terasa tp ketika yang lain nangis dia akan muncul rasa takutnya juga,” beber Ali.

Ketua Forkommas Jateng Adhi Siswanto Wisnu Nugroho mengatakan, khitan massal menjadi salah satu program bakti sosial yang dicanangkan setiap tiga bulan sekali. Kegiatan ini digelar memperingati Hari Natal yang jatuh pada 25 Desember lalu.

Dia berharap program ini dapat membantu meringankan beban keluarga yang kurang mampu. Pihaknya berkomitmen terus menjalankan program kemasyarakatan semacam ini secara berkelanjutan.

“Ini merupakan sumbangsing kami dari Forkommas yang kita harapkan bisa terus terlaksana ke depannya harapannya bisa berlangsung setahun empat atau tiga bulan sekali,” ungkap Adhi.

TAGGED:Berita Jateng TerbaruBerita Jateng TerkiniForkommas JatengKhitan Massal GratisParamedis UPTD Puskesmas Pandanaran Kota SemarangPeduli Sosial di Momen NatalPuskesmas Pandanaran Kota Semarang
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • Abadi Nan Jaya: Ketika Jamu, Ambisi, dan Mayat Hidup Menyatu di Tanah Jawa Sabtu, 15 Nov 2025
  • Membaca Indonesia melalui Novel Terbaru Ratih Kumala “Koloni” Sabtu, 15 Nov 2025
  • Longsor Cilacap: 3 Warga Tewas, 20 Masih Hilang Sabtu, 15 Nov 2025
  • Chiko Resmi Ditahan Polda Jateng, Penanganan Kasus Tetap Sesuai Prosedur Jumat, 14 Nov 2025
  • Lewat Program “Pegadaian Mengajar”, Tenaga Kesehatan Banyumas Dibekali Literasi Keuangan Jumat, 14 Nov 2025
  • Digelar 10 Hari, Pameran dan Kontes Tanaman Hias di Semarang Kembali Geliatkan Komunitas Jumat, 14 Nov 2025
  • Inovasi Profesor Undip Ini Jadi Rujukan Dunia, Mampu Olah Kekayaan Alam untuk Pangan Fungsional Jumat, 14 Nov 2025

Berita Lainnya

Semarang

Digelar 10 Hari, Pameran dan Kontes Tanaman Hias di Semarang Kembali Geliatkan Komunitas

Jumat, 14 Nov 2025
Semarang

Jembatan Penghubung Meteseh-Rowosari Hanyut, Anggota DPRD Desak Pemkot Semarang Bangun Kembali

Jumat, 14 Nov 2025
BeritaPeristiwaSemarang

Cegah Banjir Kaligawe Terulang, BPBD Semarang Beberkan 5 Strategi Baru

Jumat, 14 Nov 2025
BeritaPeristiwaSemarang

BPBD Ungkap Fakta Banjir Semarang: 63 Ribu Warga Terdampak, Empat Meninggal Dunia

Jumat, 14 Nov 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?