INDORAYA – Seorang aktivis perempuan dan anak Kota Semarang, Dyah Tunjung Pudyawati mendorong warga Ibu Kota Jawa Tengah, khususnya Kecamatan Banyumanik untuk melirik potensi wirausaha ecoprint.
Selain bahan-bahannya mudah didapatkan, perempuan yang akrab disapa Mbak Tunjung ini menilai usaha yang memanfaatkan limbah dedaunan akan berpotensi menjadi ladang cuan.
Apalagi, dirinya melihat minat berwirausaha khususnya warga Banyumanik usai pelatihan
ecoprint di Balai RT 01, RW 7, Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jateng ini masih cukup tinggi.
“Saya mendorong masyarakat meliril peluang-peluang berwirausaha yang tidak perlu modal besar, dan mudah mendapatkan pundi-pundi rupiah. Tinggal, masyarakat mau atau tidak untuk mengembangkan usaha itu dengan baik. Dan saya yakin, upaya meningkatkan perekonomian keluarga akan pasti ada,” kata Mbak Tunjung usai pelatihan ecoprint di Kelurahan Pedalangan, Minggu (5/11/2023).
Setelah masyarakat sudah ada niatan untuk berwirausaha untuk meningkatkan perekonomian keluarga, Mbak Tunjung meminta pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk mendukung masyarakat mengembangkan usaha. Melalui dukungan, ia yakin masyarakat akan mampu membantu wirausaha hingga naik kelas.
“Dukungan itu banyak ya, bisa melalui permodalan, sarana dan prasarana, hingga bimbingan dan pelatihan,” ungkap Mbak Tunjung.
Jika pemerintah daerah memperhatikan dan mendorong para pelaku wirausaha, Mbak Tunjung kembali yakin masyarakat akan lebih semangat dalam pengembangan usahanya.
“Tentunya, mereka akan bergerak mengembangkan usahanya,” paparnya.