Ad imageAd image

Aksi Buruh Kirim Tumpeng ke Presiden-DPR, Tolak RUU Tembakau Disamakan Narkoba

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 1k Views
2 Min Read
Ilustrasi buruh tembakau demo. (Foto: Istimewa)

INDORAYA – Pekerja rokok tembakau di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) menggelar aksi dengan menyerahkan 30 tumpeng tembakau kepada Presiden Joko Widodo hingga DPR RI, pada Minggu, (28/5/2023).

Puluhan tumpeng itu sebagai simbol penolakan RUU Kesehatan yang menyamakan tembakau dengan narkotika yang disusun secara omnibus law.

Penyerahan 30 tumpeng tersebut sekaligus dalam rangkaian senam sehat memperingati HUT ke-30 tahun Fedrasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP-RTMM-SPSI) Kudus.

“Kita sampaikan kepada bapak presiden termasuk DPR RI, kalau kretek disamakan dengan narkoba itu menyakiti bagian dari kami sebagai pekerja rokok, penyetaraan produk tembakau dengan narkoba ini sesuatu yang sangat membahayakan dan mengancam pekerjaan dan penghasilan kita semua,” kata Ketua Umum PP FSP RTMM-SPSI, Sudarto saat memberikan sambutan di lapangan kompleks Balai Jagong Kudus.

BACA JUGA:   Yandri Susanto Ditunjuk Menjadi Wakil Ketua MPR RI Menggantikan Zulkifli Hasan

Sudarto mengatakan pihaknya meminta kepada pemerintah pusat dan DPR RI agar tidak menyamakan tembakau dengan narkoba.

“Untuk itu diperlukan kebersamaan kita semua, bagaimana kita mendesak anggota dewan terhormat untuk mengeluarkan (menyabut) produk tembakau dari RUU, khususnya dari rokok kretek pada saat ini ada 400 ribu lebih menggantungkan hidupnya dari rokok,” ungkap Sudarto.

Menurutnya RUU yang dikerjakan secara omnibus law itu mengancam para pekerja rokok. Apalagi kondisi saat ini pekerja sulit didapatkan. Belum lagi faktor ekonomi belum sepenuhnya normal pascapandemi virus Corona.

BACA JUGA:   Puncak HUT ke-9 PSI, Kaesang Berjanji Perjuangkan 9 Program Jika Lolos Senayan

“Siapa yang mau kasih kerja, pekerjaan sulit, ekonomi sulit, sudah tenang-tenang kerja kenapa diganggu,” jelas Sudarto.

Oleh karena itu dia mengimbau kepada seluruh pekerja rokok mengancam tidak memilih DPR yang mendukung RUU tersebut. Buruh rokok juga akan mengancam turun ke Jakarta dengan jumlah massa yang besar.

“Nanti ingat ya, kalau milih jangan orang-orang yang tidak pro kepada produk kita,” ancam Sudarto.

“Untuk itu kretek mata pencarian sawah dan ladang, bila aspirasi kami tidak diperhatikan maka kami akan turun sebesar-besarnya di Jakarta,” dia melanjutkan.

BACA JUGA:   Gelar Rapat Paripurna, Hanya 164 Anggota DPR Hadir
Share this Article
Leave a comment