Beberapa pabrik di Ukraina telah mencoba tetap berjalan di tengah serangan Rusia. Pekerja dilaporkan harus istirahat dari pekerjaan untuk menghindari tembakan.
Pada Maret lalu, S&P Global Mobility memangkas perkiraan produksi mobil globalnya sebesar 2,6 juta kendaraan pada 2022 dan 2023 karena konflik Rusia dan Ukraina. Skenario terburuk sebanyak 4 juta kendaraan akan hilang.
Output mobil Eropa diperkirakan turun sekitar 9%. Jumlah itu setara dengan kira-kira 1 juta mobil.
Kekhawatiran yang lebih besar adalah kekurangan bahan dan suku cadang yang sudah melanda pembuat mobil Eropa. Laporan itu memperingatkan bahwa situasi dapat menyebar ke pasar lain jika perang berlanjut.
Laporan tersebut menyoroti gangguan pada pasokan suku cadang otomotif penting dari wilayah tersebut, terutama wire harness dari Ukraina. Lalu bahan mentah Rusia di mana memproduksi sekitar 40% paladium mentah dunia, yang digunakan untuk membersihkan knalpot kendaraan.
“Daerah itu juga merupakan penghasil nikel, yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik. Bahkan mineral dan logam biasa seperti besi, terpengaruh. Semua ini adalah bahan utama yang digunakan untuk membuat mobil,” bunyi laporan tersebut.(FZ)