Ad imageAd image

Akibat Penarikan Besar-besaran, Bank Silicon Valley Bangkrut

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 872 Views
2 Min Read
Bank Silicon Valley. (Foto: Istimewa)

INDORAYA – Bank Silicon Valley (SVB) baru saja dinyatakan bangkrut setelah mengalami Bank Run atau penarikan dana besar-besaran oleh masyarakat.

Bankrutnya SVB bermula saat Federal Reserve (The Fed) mulai menaikkan suku bunga setahun lalu untuk mengatasi inflasi. The Fed bergerak agresif, menyebabkan naiknya biaya pinjaman, hingga melemahkan momentum saham teknologi yang selama ini menguntungkan SVB.

Suku bunga tinggi juga mengikis nilai obligasi jangka panjang milik SVB dan bank lain selama era suku bunga rendah dan mendekati nol. Portofolio obligasi SVB senilai US$ 21 miliar menghasilkan rata-rata 1,79%, imbal hasil Treasury 10 tahun saat ini adalah sekitar 3,9%.

Di saat bersamaan, modal ventura juga mulai mengering, memaksa para pemula menarik dana yang dipegang oleh SVB.

Rabu lalu, SVB mengambil langkah jual rugi banyak sekuritas, dan akan menjual US$ 2,25 miliar saham baru demi menopang neracanya. Hal ini memicu kepanikan di antara perusahaan modal ventura utama, yang kemudian menyarankan untuk menarik uang mereka dari bank.

Saham bank mulai anjlok pada Kamis pagi dan pada sore hari menyeret saham bank lain turun bersamaan. Investor juga mulai khawatir krisis keuangan 2007-2008 kembali terulang.

Jumat pagi, perdagangan saham SVB dihentikan. Regulator California turun tangan, menutup bank dan menempatkannya dalam kurator di bawah Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).

Terlepas dari kepanikan awal di Wall Street, analis mengatakan keruntuhan SVB tidak memicu efek domino. Sistem sudah dikapitalisasi dengan baik dan likuid seperti sebelumnya.

“Bank-bank yang sekarang bermasalah terlalu kecil untuk menjadi ancaman yang berarti bagi sistem yang lebih luas,” kata kepala ekonom Moody’s Mark Zandi.

Share this Article
Leave a comment