INDORAYA – Akademisi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Puji Astuti, meminta gubernur baru yang akan memimpin Jawa Tengah (Jateng) lebih memprioritaskan pemberdayaan petani dan nelayan untuk menanggulangi masalah kemiskinan.
Menurutnya, kemiskinan menjadi salah satu pekerjaan rumah yang akan dihadapi oleh Ahmad Luthfi, calon gubernur Jateng peraih suara terbanyak pada Pilkada 2024. Dia meminta Luthfi menggarap potensi pertanian dan perikanan.
Pasalnya kemiskinan yang masih tinggi di Jawa Tengah disebabkan salah satunya oleh pembangunan di sektor pertanian dan perikanan yang tidak menjadi prioritas.
“Kalau memang di Jawa Tengah tetap kemiskinan ekstrem ya (tantangannya), sehingga kalau sekarang tidak lagi bicara infrastruktur sebagai prioritas,” kata dia kepada wartawan, belum lama ini.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip itu menyadari bahwa warga Jateng mayoritas bekerja sebagai petani dan nelayan. Dia menilai sektor pertanian dan perikanan perlu dioptimalkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Puji berkata, selama ini kehidupan petani dan nelayan Jawa Tengah kurang sejahtera karena kedua sektor tersebut dikuasai oleh kalangan pengusaha atau kapitalis dengan kekuatan modal yang besar.
“Yang susah di pertanian sekarang adalah pupuk yang selama ini dikuasai oleh pemodal tertentu yang bisanya dekat dengan kekuasaan dan itu harus diungkap,” ungkap dia.
“Nelayan juga sebagai kelompok masyarakat mengalami kemiskinan secara struktural karena apa, dikuasai oleh pemilik kapal yang punya modal besar dan nelayan kecil tidak bisa apa-apa,” imbuh pakar Kebijakan Publik tersebut.
Lebih lanjut dia menyarankan Ahmad Luthfi usai dilantik menjadi gubernur Jawa Tengah supaya menggandeng perguruan tinggi dalam melakukan pembinaan dan pemberdayaan kelompok nelayan.
“Supaya sepenuhnya tidak bergantung pada laut, tapi kemudian perikanan di darat yang mengembangkan inovasi-inovasi, sehingga kemudian laut menjadi sehat, nelayannya menjadi sehat karena punya pilihan pekerjaan yang tidak harus melaut,” ungkap dia.