Ahmad Luthfi Rangkul Pengusaha Majukan UMKM dan Kawasan Industri Jateng

Athok Mahfud
9 Views
3 Min Read
Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) terpilih Ahmad Luthfi dalam acara Rembug Pengusaha untuk Jawa Tengah di The Sunan Hotel Solo, Senin (3/2/2024) malam.

INDORAYA – Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) terpilih Ahmad Luthfi bakal merangkul kelompok pengusaha untuk ikut andil dalam pembangunan daerah. Peran pengusaha diperlukan untuk memajukan sektor UMKM dan kawasan industri Jateng.

Dia berkomitmen meningkatkan daya saing meski menghadapi kenyataan sejumlah persoalan di wilayah Jateng saat ini. Luthfi memaparkan strateginya di depan pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng dan 35 daerah.

Menurutnya, cukup banyak persoalan yang dihadapi Jawa Tengah saat ini, mulai dari kemiskinan, pendidikan, infrastruktur hingga persoalan kesehatan.

Namun ada peluang besar untuk mengatasi persoalan itu saat melihat angka inflasi rendah di Jateng. Artinya, dunia usaha bisa didorong lebih cepat. Maka, langkah pertama Luthfi adalah merangkul para pengusaha di Jateng tanpa kecuali.

“Entah kemarin (pengusaha) milih saya atau tidak, ini saatnya rekonsiliasi bekerja bersama membangun Jawa Tengah bareng,” katanya di acara Rembug Pengusaha untuk Jawa Tengah di The Sunan Hotel Solo, Senin (3/2/2024) malam.

Hadir di acara tersebut Ketua Kadin Jateng, Harry Nuryanto Soediro, pimpinan Kadin dari 35 kabupaten/kota di Jateng, Ketua Tim Transisi Luthfi-Yasin Dr Zulkifli.

Hadir pula ketua-ketua asosiasi usaha di Jateng, Wali Kota Solo Teguh Prakosa, sejumlah kepala daerah terpilih atau wakil kepala terpilih dari Solo, Magelang, Sragen dan Wonogiri.

Adapun peran yang bisa dilakukan pengusaha yaitu menyukseskan program-program Pemprov. Seperti meningkatkan kelas UMKM, infrastruktur, sehingga persoalan aglomerasi wilayah bisa terkoneksi.

Pengusaha juga diajak untuk menyukseskan swasembada pangan Jateng dan nasional maupun bersama pemerintah mandiri dalam menopang industri. Apalagi Jateng sudah memiliki KITB Batang dan Kawasan Industri di Kendal.

Luthfi mengatakan, bakal melakukan reformasi birokrasi dan tak ada lagi izin-izin yang sulit asalkan memenuhi syarat, sehingga pengusaha lebih leluasa untuk menjalankan peran memajukan Jateng.

Di sisi lain, dalam menjalankan programnya, dia mengaku sudah berkomunikasi dengan separuh kementerian agar memberikan dukungan program pembangunan di Jateng.

Hal itu mesti dilakukan karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jateng hanya Rp 15 triliun sementara APBD plus transfer dana dari pusat hanya Rp 24 triliun. Jika dukungan anggaran bertambah maka program pemprov bisa terealisasi.

“Saya sudah komunikasi dengan separuh kementerian. Anggaran dana bisa diarahkan di Jateng,” ungkap mantan Kapolda Jateng tersebut.

Ketua Kadin Jateng, Harry Nuryanto Soediro berharap sinergi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan bisa dilakukan. Terutama untuk memaksimalkan 3 sektor yakni investasi, ketahanan pangan dan UMKM.

“Kadin Jateng berkomitmen memajukan perekonomian Jateng. Mendorong iklim usaha yang kondusif dan maju,” kata Harry.

Pihaknya juga menyampaikan buku profil kondisi ekonomi dan bisnis di Jateng yang bisa jadi rekomendasi kebijakan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Termasuk merekomendasikan pemanfaatan CSR perusahaan yang lebih terarah.

Share This Article