Agustina Dorong Toleransi Jadi Program Nyata dalam Pembangunan Kota Semarang

Dickri Tifani
631 Views
3 Min Read

INDORAYA – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menegaskan bahwa toleransi antarumat beragama bukan hanya slogan, melainkan landasan penting dalam membangun kemajuan kota.

Pernyataan ini ia sampaikan dalam acara silaturahmi bersama tokoh agama, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan di Gedung Moch. Ichsan, lantai 8, pada Senin (14/4/2025).

Menurut Agustina, kerukunan antarumat beragama adalah kunci utama jika Semarang ingin tumbuh sebagai kota perdagangan dan jasa yang unggul.

“Saya memahami secara sederhana, bahwa jika ingin kota ini maju, terutama dalam sektor jasa dan perdagangan, masyarakatnya harus rukun,” ujar Agustina di hadapan para pemuka agama.

Ia juga menyoroti peran penting Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang selama ini dinilai sangat aktif menjaga keharmonisan sosial. Bahkan, kiprah FKUB telah memberikan citra positif bagi Semarang secara nasional.

“FKUB telah berbuat banyak, dan luar biasanya, upaya mereka bahkan diakui oleh pihak luar sebagai sebuah prestasi membanggakan,” tuturnya merespons perolehan peringkat kelima Kota Toleran secara nasional.

Namun demikian, Agustina menekankan bahwa makna toleransi tidak sebatas pencapaian peringkat, tetapi harus tercermin dalam kehidupan nyata masyarakat.

“Yang lebih penting dari peringkat adalah ketika kita sungguh-sungguh menjadi kota toleran dari dalam, bukan hanya penilaian luar,” katanya.

Ia pun mendorong agar semangat toleransi diintegrasikan dalam program pembangunan kota, khususnya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Agustina berharap FKUB dapat menyampaikan usulan konkret, seperti pameran lintas agama atau gelar seni budaya antarumat beragama.

“Saya minta nanti dalam pembahasan RPJMD, FKUB bisa mengusulkan program-program nyata. Misalnya seperti pameran kitab suci atau festival seni dari berbagai agama,” ucapnya.

Agustina juga menyampaikan terima kasih kepada tokoh-tokoh agama atas peran aktif mereka dalam merawat kerukunan. Ia percaya, dengan teladan yang ditunjukkan para tokoh agama, Semarang dapat benar-benar menjadi kota jasa dan perdagangan yang harmonis dalam lima tahun mendatang.

Sementara itu, Plt Kepala Badan Kesbangpol Kota Semarang, Agusm Joko Triyono, menyampaikan bahwa kegiatan silaturahmi ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi antar elemen masyarakat dalam mendukung Semarang sebagai kota inklusif.

“Ini adalah ajang penting untuk menyamakan persepsi dan memperkuat koordinasi dalam mendukung cita-cita Semarang sebagai kota yang inklusif,” ujarnya.

Di akhir sambutan, Wali Kota mengajak semua pihak untuk terus membangun sinergi dan komitmen bersama.

“Kita telah menerima penghargaan, itu hebat. Tapi tugas kita adalah menjadikan Semarang makin hebat dengan kerja sama semua pihak,” pungkasnya.

Share This Article