INDORAYA – Partai Demokrat menyambut positif rencana pertemuan antara presiden terpilih Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI sekaligus Ketum PDIP. Namun, Demokrat enggan berspekulasi apakah pertemuan tersebut menandakan bahwa PDIP akan bergabung dalam kabinet Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
“Kami menghormati dan menyambut baik rencana pertemuan atau silaturahmi kebangsaan antara Presiden terpilih Pak Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI Ibu Megawati Soekarnoputri. Kami tak ingin berspekulasi terkait wacana yang berkembang bahwa PDIP berpotensi masuk kabinet, kami menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo selaku presiden terpilih. Ini hak prerogatif presiden,” kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Sabtu (21/9/2024).
Kamhar melihat pertemuan Prabowo dan Megawati sebagai bentuk silaturahmi kebangsaan, mengingat keduanya adalah tokoh yang selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
“Keduanya adalah patriot yang selalu menjadikan kepentingan bangsa dan negara sebagai yang utama dan terutama. Kami yakini silaturahmi kebangsaan ini akan memberikan dampak positif, apalagi tantangan yang dihadapi pemerintahan ke depan semakin kompleks,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi dari semua elemen bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang maju, termasuk kerjasama antara partai koalisi pengusung Prabowo-Gibran dan PDIP.
Sebelumnya, Puan Maharani, Ketua DPP PDIP, menanggapi rencana pertemuan Prabowo dan Megawati sebagai sinyal kemungkinan PDIP bergabung dalam kabinet. Puan mengatakan bahwa semua kemungkinan bisa terjadi.
“Semuanya tidak ada yang tidak mungkin, mungkin saja,” kata Puan di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu (21/9/2024).
Namun, Puan tak menjelaskan lebih lanjut mengenai kepastian PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Menurutnya, hal itu dapat diketahui setelah pertemuan tersebut terjadi.
“Nanti baru diketahui setelah pertemuan,” ujarnya.