INDORAYA – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mencatat sebanyak 72 kasus kebakaran ilalang dan rumput kering sepanjang Agustus 2023. Dari total kasus tersebut, angka kebakaran di Kota Semarang meningkat.
Adapun untuk bulan September, di dua hari terakhir ini tercatat ada 7 laporan kasus kebakaran yang diterima Damkar Kota Semarang.
Misalnya pada Selasa (5/9), ada 5 kasus kebakaran dengan 4 kasus di antaranya adalah kebakaran ilalang dan rumput kering, serta 1 kasus kebakaran kandang ayam.
Sedangkan pada hari ini (6/9), ada 2 kasus kebakaran yang dilaporkan kebakaran ilalang dan kandang ayam terjadi di wilayah Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang.
“Jadi data selama bulan Agustus total ada 72 kasus kebakaran. Dari total kasus tersebut, 58 kasus kebakaran di antaranya dari ilalang dan rumput. Karena dalam sehari kalau 1 sampai 5 kasus kebakaran kami Damkar juga cukup kewalahan,” jelas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Nur Kholis, Rabu (6/8/2023).
Dengan data kebakaran di wilayahnya meningkat, Nur Kholis mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran sampah, ilalang, maupun rumput kering. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kebakaran yang dalam beberapa waktu terakhir marak terjadi pada musim kemarau tahun ini.
“Kita mengimbau kepada masyarakat dan juga pengembang untuk tidak membakar rumput, ilalang, maupun sampah,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan apabila ada lahan kosong atau kavling yang belum dibangun sangat rawan ditumbuhi ilalang. Sehinga, pihaknya meminta kepada pengembang perumahan untuk turut mengawasi dan rutin membersihkan lahan kosong yang menjadi proyek mereka. Dengan cara ini setidaknya bisa mencegah kasus kebakaran di wilayahnya.
“Di satu sisi di musim kemarau untuk mendapatkan air susah juga jadi ini yang perlu diperhatikan. Paling tidak mengantisipasi kebakaran. Selain kami kewalahan, kebakaran ini menyebabkan pencemaran udara. Kualitas udara kita sudah terganggu,” katanya.
Pihaknya juga telah melatih relawan pemadam kebakaran (redkar) guna menghadapi musim kemarau seperti yang sedang terjadi tahun ini. Kini, jumlah relawannya mencapai 105 relawan dari 177 kelurahan.
“Harapan kami, Redkar ini akan berperan aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk antisipasi kebakaran. Kami juga berkoordinasi dengan camat untuk menyampaikan informasi ini ke tingkat lurah, LPMK, hingga RW – RT agar kebakaran dapat diantisipasi lebih dini,” ungkap Nurkholis.
Sebagai informasi, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap antisipasi kebakaran, Pemerintah Kota Semarang juga telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor B/4691/130/IX/2023 tentang Antisipasi perubahan iklim.
Selain mengimbau untuk tidak membakar sampah, dalam surat edaran tersebut Pemkot Semarang meminta masyarakat untuk menggiatkan urban farming, penghijauan, membuat biopori, hingga melakukan kerja bakti.
Masyarakat juga diarahkan untuk menggunakan masker saat beraktifitas di luar ruangan untuk menghindari penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas).