Ad imageAd image

67 Petugas Pemilu 2024 di Jateng Meninggal Dunia, KPU Bilang Begini

Athok Mahfud
14 Views
2 Min Read
Komisioner KPU Provinsi Jawa Tengah, Akmaliyah. (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Sebanyak 67 petugas Pemilu 2024 di Jawa Tengah (Jateng) meninggal dunia saat menjalankan tugasnya. Jumlah ini tersebar di berbagai TPS di sejumlah kabupaten/kota terhitung sejak KPU dan Bawaslu membentuk Badan Adhoc.

“Itu hitungannya akumulasi dari awal dibentuknya badan Adhoc sampai dengan pemungutan dan perhitungan suara kemarin, jadi 1 tahun ya (rentan waktunya),” kata Komisioner KPU Jateng, Akmaliyah, usai rapat koordinasi persiapan Pilkada di Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Selasa (9/7/2024).

Diketahui 67 petugas itu bertugas dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2024 lalu. Terdiri dari PPK empat orang, PPS 16 orang, KPPS 31 orang, Linmas 13 orang, Pantarlih dua orang, dan panitia pengawas satu orang.

Akmaliyah mengatakan, pada Pemilu 2024 tugas dari petugas memang berat. Namun untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) beban kerja petugas, terutama KPPS tidak terlalu berat seperti Pemilu kemarin.

“Ke depan tentunya Pilkada dengan Pemilu berbeda, apalagi beban kerja juga berbeda, terutama untuk temen-temen KPPS karena Pemilu itu mengelola lima surat suara, kalau Pilkada itu mengelola dua surat suara, yaitu pemilihan gubernur dan bupati/wali kota,” bebernya.

“Saya rasa beban kerjanya temen-temen Adhoc jauh lebih ringan daripada Pemilu,” imbuh Akmaliyah.

Sebagai bahan evaluasi agar kejadian ini tidak terulang lagi, dalam merekrut Badan Adhoc pada Pilkada 2024, pihaknya lebih selektif. Hal yang diperhatikan ialah kondisi kesehatan dan umur petugas.

“Kemudian dalam prekrutan temen-temen Adhoc ini kita sudah mengedepankan temen-temen dari segi umur dan kesehatan, kita sudah antisipasi di situ,” tandas Akmaliyah.

Sementara itu, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana merasa terkejut sekaligus prihatin karena jumlah petugas Pemilu 2024 di Jateng yang meninggal dunia tergolong banyak, yaitu mencapai 67 orang.

Keprihatinan Nana ini disampaikan dalam agenda Rapat Koordinasi Desk Pilkada dan Kondusivitas Wilayah yang digelar di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Selasa (9/7/2024).

“Saya prihatin juga di Pilpres kemarin kita menempati urutan kedua petugas Pemilu yang meninggal. Jawa Tengah yang kedua dengan 67 petugas kita yang meninggal, prihatin banget kok masih tinggi gitu,” kata dia.

Share This Article