Ad imageAd image

Jelang Pilwakot Semarang, Seniman Berharap Wali Kota Berikutnya Peduli Kebudayaan

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 11 Views
3 Min Read
Ahmad Khaeruddin atau Adin, pendiri komunitas Kolektif Hysteria (Dok. Pribadi)

INDORAYA – Menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Semarang 2024, para Seniman di Kota Lunpia berharap ada sosok pemimpin yang peduli terhadap perkembangan seni dan kebudayaan daerah. Kriteria itu menjadi nilai penting di mata seniman Kota Semarang.

Seniman yang juga Founder Kolektif Hysteria, Akhmad Khairudin mengatakan, sebagai pegiat seni, ia menginginkan sosok wali kota yang mau berinteraksi dengan warganya dan bisa menyelesaikan berbagai masalah yang ada di masyarakat.

“Wali kota yang bisa diajak bicara dan mau mendengar masukan-masukan. Tentu saja yang peduli kebudayaan,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Minggu (4/8/2024).

Ia menilai, kepala daerah saat ini kurang memperhatikan kelompok seniman. Hal itu terjadi karena susahnya birokasi yang ada. Sehingga dia berharap sosok wali kota Semarang yang terpilih di Pilwakot 2024 ini bersedia meluangkan waktu untuk mendengarkan suara masyarakat dan menerima banyak masukan.

Namun, menurut Adin Hysteria, sapaan akrabnya, masih banyak orang baik yang peduli pada kota. Meskipun, terkadang pemerintah daerah hanya menganggap seni dan budaya sekedar seremonial saja.

“Dari tahun ke tahun pemahaman pemerintah akan kebudyaan sering hanya dianggap sekedar seni dan aneka tontonan padahal banyak aspek lain. Misalnya di kota lama, orang tionghoa harus diajak ngonbrol juga. Tata kelola gedung juga perlu dibicarakan,” ujarnya.

Ia menyayangkan pembangunan yang mengeluarkan anggaran besar di Kota Semarang justru malah menjauhkan komunitas seniman.

“Misalnya Oudetrap dan sekarang sebentar lagi Nartosabdo. Mereka (Pemda) buru-buru membuat perda retribusi, pasti gagal jika pendekatannya sekedar cuan,” kata dia.

Adin berharap Wali Kota yang terpilih  nantinya bisa memahami permasalahan Semarang, terutama soal kesenian dan kebudyaan. Tidak harus pintar, melainkan memiliki empati dan bersedia mendengar suara masyarakat.

Sementara itu, Agung Hima, salah seniman teater di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang mengungkapkan harapannya untuk Pilwakot 2024. Menurutnya, sosok yang dibutuhkan warga ialah yang memiliki rekam jejak dan pengalaman memimpin.

Menurutnya, pengalaman memimpin sangat penting dimiliki oleh seorang calon wali kota. Karena dalam membangun kota serta menyelesaikan berbagai persoalan, dibutuhkan keterampilan mengambil keputusan dan manajemen organisasi.

“Yang jelas harus sudah berpengalaman, karena dengan manajemen yang bagus yang bisa mengayomi banyak orang terus memberikan solusi persoalan-persoalan masyarakat Kota Semarang, itu sangat penting sekali,” katanya.

Share This Article
Leave a comment