Ad imageAd image

5 Sapi Peternak Semarang Mati Tak Wajar, Disnakkeswan Cari Tahu Penyebabnya

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 14 Views
3 Min Read
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah, Agus Wariyanto

INDORAYA – Sebanyak lima ekor sapi milik seorang peternak di Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, mati secara tidak wajar, Selasa (6/8/2024). Dinas Peternakan dan Kesehatan (Disnakkeswan) Jawa Tengah memprediksi ada dua kemungkinan penyebab kematian sapi tersebut.

Kepala Disnakkeswan Provinsi Jateng Agus Wariyanto mengatakan, pihaknya bakal mengawal kasus ini. Dia menduga ada dua kemungkinan penyebabnya. Yaitu karena virus yang membuat para sapi mati mendadak atau sapi sengaja dibunuh oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Saat ini sampel bagian tubuh sapi yang mati tersebut tengah diuji di Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta. Aapabila hasil lab menunjukan positif penyakit, pinyaknya akan melakukan antisipasi dan penanganan agar kejadian serupa tidak terjadi di daerah lain.

“Untuk di lapangan saat ini masih ditangani oleh tim di Semarang, sudah diambil sampel untuk diuji. Hasilnya keluar kurang lebih 2 hari, kita tunggu dulu saja hasilnya,” kata Agus saat dihubungi, Rabu (7/8/2024).

Agus tidak menampik sejumlah penyakit hewan masih menjadi perhatian di Jawa Tengah. Yakni seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) dan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang hingga saat ini proses vaksinasinya masih terus berjalan.

Bahkan di awal 2024 ini, Pemprov Jateng sudah mendistribusikan 21.000 dosis vaksin Anthrax di Wonogiri, Klaten dan Sukoharjo. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Anthrax, yang sebelumnya terjadi di Gunung Kidul dan Sleman.

“Tapi kalau itu nanti bukan penyakit, harus ditelisik lebih jauh, melihat CCTV sekitar, apakah karena tindakan seoranf. Karena dulu pernah kejadian seperti ini di Sragen, Jateng, orang lewat nyebarin penyakit atau apa, mati semua,” katanya.

“Namun waktu itu langsung tertangani ambulan dan kepolisian, sudah langsung diketahui kalau tindakan kriminal,” imbuh Agus.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak lima ekor sapi di Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, mati secara tidak wajar pada Selasa (6/8/2024) pagi. Adapun kerugian yang dialami peternak diprakirakan mencapa ratusan juta.

Padahal ada puluhan peternakan di Kelurahan Cepoko. Namun, kematian secara massal ini hanya terjadi di dalam satu kandang atau milik seorang peternak.

“Awalnya Senin (5/8/2024) sore sapi mau makan, terus dikasih ampas tahu sama singkong sama pemiliknya, nah habis makan semua, pemiliknya pulang mau salat Maghrib, terus malamnya dicek sehat semua, tapi tahu-tahu, Selasa pagi, jam 05.30 WIB mati semua,” kata Ketua Kelompok Tani Rukun Makmur, Muhfasodin.

Share This Article
Leave a comment