INDORAYA – Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang atau Soegijapranata Catholic University (SCU) telah meluluskan sebanyak 363 mahasiwa dari program diploma, sarjana, magister, dan doktor.
Prosesi Wisuda Periode IV Tahun 2024 ini dipimpin langsung oleh Rektor SCU Ferdinandus Hindiarto di Gedung Albertus Kampus SCU Bendan Duwur, Gajahmungkur, Kota Semarang, Sabtu (14/12/2024).
Mengangkat tema Joyful, Cura Personalis, Reflektif, prosesi wisuda dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulau pukul 09.00 WIB dan sesi kedua pukul 14.00 WIB. Ratusan wisudawan terlihat antusias didampingi oleh orang tua masing-masing.
Dalam sambutannya, Rektor SCU Ferdinandus Hindiarto berpesan kepada wisudawan untuk meneladani sosok dan perjuangan Uskup Agung Soegijapranata. Di mana uskup pribumi pertama di Indonesia itu turut berjuang dalam kemerdekaan bangsa.
“Seorang sosok yang luar biasa, pahlawan nasional yang dalam waktu hanya empat hari sejak beliau meninggal, presiden Soekarno menandatangi Keppres pengangkatan beliau sebagai pahlawan nasional,” katanya.
Dia berkata, ditetapkannya Soegijapranata sebagai pahlawan nasional karena kontribusinya dalam kemerdekaan 1945. Terutama saat ia berinisiatif menyurati paus di Vatikan maupun uskup negara-negara lain untuk mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia.
“Jasanya luar biasa, kemerdekaan RI 45 tidak mudah, tidak semua negara langsung mengakui kemerdekaan itu, Ir Soegijapranata selaku uskup mengambil inisiatif,” tutur Ferdinandus.
“Beliau menyurati paus di vatikan, menyurati uskup-uskup lain di berbagai negara agar bersedia mengakui kemerdekaan Indonesia. Dan akhirnya vatikan mengakui, negara-negara lain mengakui Indonesia,” imbuhnya.
Yang menarik bagi Ferdinandus ialah hal tersebut jarang dipublikasikan dan jarang diceritakan. Dia lantas membandingkan hal ini dengan perilaku generasi muda di era digital sekarang yang sering memamerkan sesuatu melalui konten di media sosial.
Soroti Problematika Gen Z
Ferdinandus juga menyoroti problematika generasi Z di era sekarang. Dia memaparkan hasil riset sebuah lembaga survei di luar negeri yang menyebut bahwa 75 persen perusahaan tidak mau memperkerjakan generasi Z.
Ada beberapa alasan mengapa perusahaan ogah memperkerjakan gen Z. Yakni karena Gen Z punya karakter kurang motivasi bekerja, komunikasi kurang efektif, minimnya profesionalisme, keterampilan organisasi minim, dan kurangnya problem solving.
“Gen Z kalau dievaluasi langsung baper, langsung bikin status, dengan bakcsound Bernandya satu bulan,” kelakar Rektor SCU tersebut.
Lebih lanjut dia menekankan bahwa mahasiswa dan alumni SCU harus berbeda dengan generasi Z lainnya. Dia berharap berbagai tugas, praktikum, maupun aktivitas organisasi menjadi bekal berharga yang dapat dimanfaatkan ketika selesai kuliah.
“Sing mantap bro dan sis, karena bekal anda di SCU lebih dari cukup. Terima kasih, sukses untuk anda semua, tuhan memberkati,” tandas Ferdinandus.