34 SPKLU di Jateng Siap Layani Pengguna Mobil Listrik Saat Mudik Lebaran

Athok Mahfud
3 Min Read
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Boedya Dharmawan. (Foto: Dok. Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Sebanyak 34 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jawa Tengah (Jateng) siap melayani pengguna kendaraan berbahan bakar listrik saat mudik Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2024.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng, Boedyo Dharmawan mengatakan, saat ini Jateng memiliki 34 SPKLU dengan total 52 unit EV Charger. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2023 lalu yang jumlahnya masih 20 SPKLU.

“Saat ini SPKLU untuk di wilayah Jateng sudah ada 34, yang siap melayani pemudik nanti pada saat hari lebaran yang menggunakan kendaraan berbasis listrik,” katanya, kemarin.

Dia berkata, penambahan SPKLU dilakukan seiring dengan infrastruktur yang semakin membaik di Jateng. Sosialisasi terkait titik-titik lokasi SPKLU juga terus digalakkan kepada masyarakat.

Pihaknya mengimbau agar pengguna mobil listrik tidak perlu khawatir. Menurutnya, 34 SPKLU dengan energi 52 unit EV charger dinilai cukup memadai untuk kebutuhan pengisian daya mobil listrik pada arus mudik dan arus balik lebaran.

“Tahun lalu kurang lebih ada sekitar 20 SPKLU, ini sudah ada peningkatan signifikan,” kata Boedya Dharmawan.

Adapun lokasi SPKLU tersebar di sepanjang jalan tol dan di dalam kota. Di antaranya di UP3 Tegal 2 lokasi, UP3 Purwokerto 3 lokasi, UP3 Cilacap 2 lokasi, UP3 Pekalongan 2 lokasi, UP2D Kota Semarang 1 lokasi, UP3 Kota Semarang 5 lokasi.

Selanjutnya UP3 Salatiga 2 lokasi, UP3 Magelang 3 lokasi, UP3 Klaten 3 lokasi, UP3 Yogyakarta 4 lokasi, UP 3 Kudus 2 lokasi, UP3 Surakarta 3 lokasi, dan UP3 Sukoharjo 2 lokasi.

“Jadi di area tol itu ada beberapa titik rest area yang terbangun di Batang seksi A dan B. Kemudian di Sragen seksi A dan B, kalau di dalam kota seperti Semarang,” ucap dia.

Untuk menghindari antrean pengisian daya di jalan tol saat arus mudik lebaran nanti, dia menyarankan agar pemudik keluar tol dan masuk ke dalam kota untuk mencari SPKLU terdekat.

“Mobil listrik itu sudah diketahui prosentase dan jarak. Jadi energinya tinggal tersisa jarak berapa, sehingga dia bisa berhitung apakah nanti bisa mencapai titik itu, atau harus keluar tol. Kalau terpaksa harus keluar tol bisa langsung ke kantor UP3,” kata dia.

Lebih lanjut, Boedya mengatakan bahwa ke depannya titik SPKLU di Jateng akan terus ditambah. Targetnya setiap kabupaten/kota setidaknya memiliki SPKLU yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraan listrik.

“Rencana ke depan akan ekspansi ke semua wilayah kab kota itu harus minimal satu. Oleh PLN akan melakukan pengembanagn SPKLU di setiap kabupaten/kota nanti akan bekerja sama dengan Pemprov dalam pengembangannya,” tandasnya.

Share This Article