INDORAYA – Banjir dan banjir rob yang terus terjadi di Kota Semarang membuat Pemerintah Kota (Pemkot) bergerak. Bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Pemkot Semarang berencana membangun sabuk pantai.
Pembangunan sabuk pantai ini digadang menjadi proyek penting dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan banjir rob yang sering melanda kawasan pesisir Semarang. Untuk merealisasikan proyek ini, pemerintah berupaya mempercepat pembebasan lahan di Kampung Tambak Lorok, Kelurahan Tanjungmas.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pembebasan lahan nantinya akan dilakukan pada 28 bidang tanah yang ada di Tambak Lorok. Menurutnya, lahan tersebut bukan bagian dari proyek, namun sebagai akses proyek pembangunan sabuk pantai.
“Karena sebenarnya 28 bidang ini tidak untuk pembangunan tapi lebih kepada manufer untuk proses pembangunan saja” ujarnya usai Rakor Infrastruktur Penanganan Kerusakan Insfrastruktur Sumber Daya Air di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kompleks Kantor Gubernuran Jateng, minggu lalu.
- Advertisement -
Hevearita mengatakan, pembebasan lahan di Tambak Lorok saat ini masih terkendala oleh apprasial yang dirasa warga kurang tinggi. Oleh karena itu, pihaknya meminta harga final dari BBWS Pemali Juana selaku penanggung jawab proyek sabuk pantai di wilayah tersebut.
“Dari Pemerintah Kota Semarang ini anggarannya sudah disediakan. Sudah ada proses lelang sehingga sebenarnya pada bulan Desember ini kan kontraknya (pembebasan lahan) sudah ada. Nah diharapkan kan akhir Januari ini sudah selesai tapi ternyata sampai awal Maret ini masih negosiasi-negosiasi,” ucapnya
Ia mengatakan bahwa terkait pembebasan lahan di Kampung Tambak Lorok Semarang, saat ini masih dilakukan negoisasi soal uang ganti rugi yang harus dibayarkan. Pemkot Semarang berharap cepat ditemukan kesepskatan guna melanjutkan tahapan proyek tersebut.
Sehingga, lanjut Hevearita, proses penanganannya bisa segera berlanjut. Dengan begitu, pembangunan sabuk pantai di wilayah pesisir bisa cepat dikerjakan lantaran ini merupakan proyek prioritas untuk penanganan rob di Tambak Lorok.
”Makanya tadi saya minta kepada Dinas PU pokoknya minggu ini bisa selesai, Saya langsung sampaikan kepada Kepala BBWS untuk bisa mempercepat nilai yang final jadi berapa sehingga kita bisa segera membayarkan kepada masyarakat. Yang membiayai BBWS sehingga kami menunggu harga yang sudah final,” tutupnya.