26 Sekolah Jateng Terdampak Banjir dan Longsor, Total Kerugian Hampir Rp2 Miliar

Athok Mahfud
18 Views
3 Min Read
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah. (Foto: Dok. Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat total kerugian dari 26 sekolah yang terdampak banjir, longsor, dan bencana lainnya mencapai hampir Rp2 miliar.

Adapun 26 sekolah ini tersebar di 11 kabupaten/kota yang terdampak bencana dalam kurun waktu Desember 2024 hingga Januari 2025 imbas cuaca ekstrem. 26 satuan pendidikan terdiri dari SLB serta SMK dan SMA negeri maupun swasta.

Berdasarkan data Disdikbud Jateng, tidak ada siswa maupun guru yang menjadi korban jiwa. Hanya saja kerugian dari kerusakan fasilitas dan aset-aset milik 26 sekolah tersebut mencapai Rp1,9 miliar.

“Tidak sedikit sekolah yang hampir tidak ada kerugian,” kata Kepala Disdikbud Provinsi Jawa Tengah Uswatun Hasanah, Kamis (23/1/2025).

Berdasarkan laporan, dampak paling parah dialami oleh SMKN Karangpucung Kabupaten Cilacap dengan kerugian mencapai Rp1 miliar. Hal ini imbas bencana tanah longsor pada 16 Desember 2024 lalu yang membuat gedung dan atap sekolah ambruk.

Kalau saya ambil sampel yang parah ada di SMKN Karangpucung Cilacap, proses belajar mengajar pasti terganggu. Tapi yang ditekankan adalah keselamatan,” ungkap dia.

Selain itu sekolah lain dengan dampak terparah ialah SMKN 2 Purworejo yang mengalami kerugian Rp73 juta imbas hujan deras dan angin puting beliung pada 28 Desember 2024 lalu.

Uswatun mengatakan, dalam menghadapi bencana, hal utama yang ditekankan ialah memastikan siswa dan guru selamat. Selain itu penyelamatan aset-aset sekolah seperti fasilitas, dokumen-dokumen penting, hingga data-data identitas siswa.

“Pemerintah berharap pertama yang diselamatkan orangnya, kalau aset masih bisa dicari,” kata Uswatun.

Terkait penanganan pasca bencana, pihaknya sudah meminta kepada cabang dinas di masing-masing wilayah untuk melakukan asesmen dan melaporkannya secara berkala ke Disdikud Provinsi Jateng.

“Kemudian setelah itu nanti kita petakan mana skala prioritas yang bsia diselesaikan. Semoga segera surut dan tidak menimbulkan trauma biar anak-anak tidak takut ke sekolah,” tandas Uswatun.

Sementara 26 sekolah yang terdampak banjir, longsor, dan bencana lain yakni Kabupaten Cilacap satu sekolah, Purworejo satu sekolah, Grobogan 13 sekolah, Kudus satu sekolah, Demak satu sekolah, dan Kabupaten Pekalongan dua sekolah.

Selanjutnya satu sekolah di Kabupaten Pemalang, dua sekolah di Brebes, satu sekolah di Kota Magelang, satu sekolah di Kota Surakarta, serta dua sekolah di Kota Tegal yang terdampak banjir dan longsor.

Share This Article