20 Orang Tewas Imbas Banjir dan Longsor Pekalongan, Pemprov Jateng Kebut Penanganan

Athok Mahfud
10 Views
4 Min Read
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana meninjau langsung lokasi longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Rabu (22/1/2025). (Foto: Dok. Pemprov Jateng)

INDORAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengebut langkah penanganan pasca bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.

Bahkan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana meninjau langsung lokasi longsor di lokasi tersebut, Rabu (22/1/2025). Ia memastikan bahwa penanganan dan pencarian orang hilang masih terus dilakukan oleh tim gabungan.

“Saya bersama Forkopimda Jateng dan Kabupaten Pekalongan mengucapkan turut berbelasungkawa, berdukacita atas terjadinya bencana longsor yang mengakibatkan korban meninggal,” katanya saat meninjau lokasi longsor.

Nana mengatakan, total korban tewas akibat banjir dan longsor per 22 Januari 2025 pukul 14.30 WIB mencapai 20 orang. Jumlah tersebut termasuk daftar orang hilang yang ditemukan meninggal dunia.

Informasi terakhir sekitar pukul 15.30 WIB, ditemukan lagi satu orang hilang yang ternyata pulang ke rumah keluarganya, sehingga saat ini tinggal ada tujuh orang hilang.

“Korban luka-luka sudah ada yang pulang, ada yang masih di Puskesmas, dan yang luka berat dirujuk ke rumah sakit terdekat,” ungkap Nana.

Saat berada di lokasi, dia sempat berdialog dengan sejumlah korban yang masih dirawat di Puskesmas Petungkriyono. Salah satunya adalah pengelola Allo Coffee Empire yang saat kejadian berada di kafe bersama sejumlah pengunjung.

Dari dialog ini diketahui bahwa longsor terjadi akibat cuaca ekstrem dan hujan dengan intensitas tinggi. Sebelum kejadian, sempat terjadi hujan deras selama kurang lebih 2 hingga 3 jam, sehingga terjadi longsor yang menimpa sekitar tiga rumah dan satu kafe.

“Di kecamatan ini (Petungkriyono), banyak daerah perbukitan yang rawan untuk terjadi longsor,” kata Pj Gubernur Jateng.

Langkah-langkah penanganan sudah dilakukan dengan menerjunkan sekitar 500-an petugas, termasuk relawan. Ratusan petugas ini ada yang ditugaskan untuk mencari orang hilang serta ada yang membuka akses jalan yang tertutup tanah dan pepohonan.

Akses jalan tersebut menjadi penghambat untuk masuknya bantuan. Sebab, setidaknya ada tiga jembatan yang putus atau rusak karena banjir. Terputusnya akses ke wilayah Kecamatan Petungkriyono juga membuat aktivitas warga terganggu.

“Sudah kita rapatkan dan akan segera dimulai perbaikan jembatan. Tahap awal akan menggunakan jembatan bailey atau jembatan darurat,” beber Nana.

“Jembatan sementara ini nanti bisa dijadikan akses jalan untuk menghubungkan Kecamatan Petungkriyono dengan Kecamatan Doro, sehingga tidak perlu ambil jalan memutar,” imbuh dia.

Atas kejadian bencana ini, berbagai bantuan kebencanaan untuk korban juga sudah berdatangan. Mulai dari Kementerian Sosial, Pemprov Jateng, Pemkab Pekalongan, Bulog, dan lainnya.

Nana mengatakan, beberapa bantuan yang dibutuhkan masyarakat seperti kasur lipat, pakaian, selimut, alat mandi, dan sembako sudah berada di posko penanganan bencana Kecamatan Petungkriyono.

“Mainan anak-anak juga kami siapkan. Dapur umum sudah siap dan mulai tadi pagi sudah operasional. Insyaallah para korban dan pengungsi yang terdampak bisa segera diberikan bantuan terkait masalah makan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas Catursasi Penanggulangan mengatakan bahwa bencana longsor di Desa Kasimpar ini mengakibatkan tiga rumah dan satu kafe rusak berat.

Selain itu, akses menuju Kecamatan Petungkriyono juga terputus. Namun saat ini sudah dilakukan penanganan sehingga mulai bisa diakses kembali.

Share This Article