INDORAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), melaporkan bahwa 19 desa di lima kecamatan terdampak banjir dengan kedalaman genangan yang bervariasi.
“Dari 19 desa yang terdampak banjir, ada desa yang hanya terdampak di kawasan areal pertanian dan ada yang berdampak hingga ke pemukiman warga,” kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya, di Pati, pada Senin (10/2/2025).
Menurut catatan BPBD, Kecamatan Gabus menjadi wilayah dengan desa terbanyak yang terdampak, yakni enam desa, diikuti oleh Kecamatan Juwana dengan lima desa, Kecamatan Sukolilo dengan tiga desa, Kecamatan Margorejo empat desa, dan Kecamatan Pati satu desa.
Total rumah yang terdampak mencapai 122 unit, dengan 41 rumah di antaranya tergenang hingga memasuki rumah-rumah warga yang tersebar di Desa Doropayung (Kecamatan Juwana), Desa Soko (Kecamatan Gabus), serta Desa Gadudero dan Kasiyan (Kecamatan Sukolilo).
Banjir yang melanda sejak Kamis (30/1) ini disebabkan oleh hujan intensitas sedang hingga tinggi, serta cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Pati. Hal ini menyebabkan peningkatan debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pati yang tidak mampu menampung air hujan, sehingga mengakibatkan meluapnya sungai dan genangan di beberapa kecamatan. Selain itu, banjir juga disebabkan oleh jebolnya tanggul sungai.
Ketinggian genangan banjir bervariasi di masing-masing daerah, antara 20-60 cm, dan beberapa jalan akses warga juga terendam. Meskipun demikian, hingga Senin (10/2), belum ada laporan warga yang mengungsi.
Untuk mengantisipasi potensi penyakit, BPBD bersama puskesmas setempat telah menyediakan posko pengobatan gratis, salah satunya Puskesmas Sukolilo I, untuk memberikan pelayanan kesehatan, mengingat banjir bisa menyebabkan penyakit seperti gatal-gatal dan demam.
BPBD Pati juga melakukan asesmen untuk keperluan kaji cepat dan mengerahkan relawan BPBD untuk membantu proses asesmen dan memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.