INDORAYA – Sebanyak 11.085 calon mahasiswa baru UIN Walisongo Semarang mengikuti seleksi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2022. Ujian dengan basis Sistem Seleksi Elektronik (SSE) ini digelar secara daring selama empat hari, mulai 14 hingga 17 Juni 2022.
Rektor sekaligus Ketua Panitia UM-PTKIN UIN Walisongo, Imam Taufiq menyatakan bahwa pelaksanaan ujian pada jalur UM-PTKIN di tahun ini mengalami transformasi dibandingkan tahun sebelumnya. Ada inovasi yang dilakukan, mulai segi tampilan, fitur, hingga jenis soal.
“Dari segi fitur, sistem pengawasan SSE UM PTKIN merekam secara visual dan audio di sekitar peserta ujian sehingga dapat mengurangi potensi-potensi kecurangan yang dilakukan oleh peserta,” katanya.
Selain itu, wawasan kebangsaan dan moderasi beragama yang menjadi fokus kajian PTKIN saat ini, termasuk UIN Walisongo juga dimasukkan ke dalam soal dalam ujian tersebut.
“Selain menilai akademik calon mahasiswa, SSE tahun ini juga mengevaluasi wawasan kebangsaan dan moderasi beragama. Hal ini diharapkan menjadi salah satu wadah untuk memberi pemahaman calon mahasiswa pada ideologi yang benar,” terang Guru Besar Ilmu Tafsir tersebut.
Secara khusus, Panitia Lokal UIN Walisongo Semarang melaksanakan tugas pengawasan pelaksanaan SSE di Gedung ICT Kampus III. Kehadiran pengawas selain untuk memastikan tidak adanya kecurangan dalam pelaksanaan ujian, juga membantu peserta SSE yang mengalami kendala selama melaksanakan Ujian.
Ketua Panitia Lokal UIN Walisongo Semarang Achmad Arief Budiman menyatakan bahwa secara umum pelaksanaan SSE UM-PTKIN pada hari pertama berjalan dengan lancar.
“Sebanyak 94% peserta yang terjadwal pada hari pertama mengikuti ujian tanpa mengalami kendala yang berarti,” ujar Arief yang juga Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama itu.
Sejalan dengan hal itu, Kasi Mutu Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Abdul Mukti Bisri yang melakukan monitoring dan evaluasi secara langsung mengungkapkan bahwa panitia lokal UIN Walisongo sangat serius dalam pelaksanaan ujian ini.
“Panitia lokal UIN Walisongo Semarang sangat profesional dalam menjalankan tugasnya. Hal ini dapat dilihat dari kelengkapan administrasi hingga pelayanan terhadap calon mahasiswa disabilitas yang hadir di lokasi,” ucapnya.